Apa Itu Take-Profit dan Stop-Loss?

Take-profit dan stop-loss (TP/SL) adalah strategi perdagangan di mana Anda menetapkan satu harga untuk keluar dengan keuntungan (take-profit) dan satu harga lain untuk membatasi kerugian (stop-loss). Pendekatan ini memungkinkan Anda menerapkan momentum trading atau membatasi kerugian di pasar yang fluktuatif dengan menutup transaksi guna mengelola risiko dan mengamankan laba.

Anda bisa menetapkan harga pemicu dan besaran nilai guna mengontrol kerugian serta memitigasi risiko. Begitu aset mencapai harga pemicu yang Anda tentukan—baik untuk mengamankan keuntungan (take-profit) atau membatasi kerugian (stop-loss)—order Anda akan otomatis dikirimkan.

Ada dua tipe order TP/SL: stop dan trigger. Perbedaannya, order trigger tidak membekukan margin atau posisi Anda.

Mengapa Menggunakan TP/SL?

Take-profit dan stop-loss adalah alat trading yang sangat efektif. Jika harga bergerak berlawanan dan kerugian mulai terjadi, pembatasan kerugian yang tepat waktu akan mencegah dampak lebih besar. Ketika harga bergerak sesuai prediksi Anda, take-profit memungkinkan Anda mengunci laba. TP/SL merupakan taktik paling krusial untuk pengelolaan risiko yang efektif sepanjang perjalanan trading Anda.

Apa yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menetapkan TP/SL?

Perhatikan faktor-faktor berikut ketika menetapkan TP/SL:

1. Jika harga pasar tidak mencapai pemicu, order tidak akan dikirimkan.

2. Jika order tereksekusi, posisi Anda yang ada akan ditutup atau posisi baru akan terbuka sesuai pengaturan TP/SL. Jika order tidak tereksekusi, posisi dan margin Anda tetap sama.

3. Jika kondisi pemicu terpenuhi dan order diberikan pada harga yang Anda tentukan—mengaktifkan aturan batas harga—sistem akan mengirimkan order pada harga limit tertinggi atau terendah yang tersedia saat itu.

Kapan Order TP/SL Tidak Tereksekusi?

Order TP/SL bisa saja tidak tereksekusi dalam situasi berikut:

1. Jika nilai posisi TP/SL Anda melebihi batas maksimum, order tidak akan tereksekusi.

2. Pada saat pergerakan harga ekstrem, order TP/SL mungkin tidak langsung terisi karena menggunakan harga pasar setelah pemicu aktif. Untuk menutup semua posisi dengan cepat, pilih posisi Anda lalu klik Close All.

3. Jika daftar order Anda berisi order berlawanan arah (kecuali reduce-only), order tersebut dapat membuka posisi baru setelah TP/SL aktif. Pada tahap ini, pemeriksaan margin bisa gagal dan menyebabkan order TP/SL dibatalkan.

Kesimpulan

Take-profit dan stop-loss adalah alat utama untuk manajemen risiko dalam trading. Keduanya membantu trader mengotomatisasi pengambilan keuntungan dan pembatasan kerugian, yang sangat penting di pasar volatil. Namun, pemahaman mendalam tentang cara kerja order serta pertimbangan saat menetapkannya sangatlah vital. Penggunaan TP/SL yang tepat akan memperkuat strategi trading Anda dan membantu meraih hasil yang lebih konsisten.

FAQ

Bagaimana Cara Menetapkan Take-Profit?

Letakkan take-profit 10–20% di atas harga masuk Anda. Pertimbangkan volatilitas aset dan tren pasar. Manfaatkan analisis teknikal untuk mengidentifikasi level resistance utama.

Apa Itu Take-Profit dalam Trading?

Take-profit adalah level harga yang sudah ditentukan di mana posisi trading yang menghasilkan laba akan ditutup otomatis, sehingga keuntungan terkunci dan risiko dibatasi.

Bagaimana Cara Kerja Order Take-Profit?

Order take-profit akan menutup posisi Anda secara otomatis saat harga mencapai level target keuntungan. Ini membantu mengunci laba dan mengontrol risiko saat trading cryptocurrency.