
Open interest pada futures menunjukkan jumlah total kontrak yang masih aktif dan dimiliki pelaku pasar pada akhir hari perdagangan. Indikator ini sangat penting bagi trader untuk menganalisis dinamika pasar. Ketika trader membuka posisi long dengan membeli satu kontrak, open interest naik secara proporsional, mencerminkan peningkatan partisipasi pasar. Perbedaan utama antara open interest dan volume perdagangan terletak pada cara pengukurannya: volume menghitung seluruh kontrak yang diperdagangkan selama periode tertentu, sedangkan open interest hanya mencatat kontrak yang masih aktif di pasar.
Korelasi antara open interest dan pergerakan harga memberikan sinyal sentimen pasar yang signifikan. Jika open interest meningkat bersamaan dengan kenaikan harga, hal ini menandakan keyakinan bullish yang semakin kuat, karena trader secara aktif menambah posisi baru di tengah tren naik. Sebaliknya, penurunan open interest saat harga naik menunjukkan melemahnya dukungan tren dan bisa menjadi sinyal pembalikan. Konfirmasi volume sangat penting—volume tinggi yang menyertai perubahan open interest membuktikan minat pasar yang nyata, bukan sekadar pergerakan spekulatif.
Data dari bursa derivatif utama seperti CME Group memperlihatkan bahwa open interest tinggi biasanya berkorelasi dengan keberlanjutan tren. Studi empiris pada komoditas, indeks ekuitas, dan futures kripto mengonfirmasi bahwa analisis open interest bersama pergerakan harga membantu trader membedakan antara tren riil dan fluktuasi harga sementara. Dengan mengintegrasikan data posisi dan analisis teknikal, trader dapat mengidentifikasi pergeseran sentimen dan memprediksi arah pasar dengan lebih akurat.
Pada ekosistem perdagangan derivatif kripto yang terus berkembang, funding rates dan long-short ratio menjadi indikator kontrarian utama untuk mendeteksi pembalikan tren. Funding rates memberikan gambaran langsung tentang dinamika pasar, sementara long-short ratio mencerminkan pola sentimen yang lebih bertahan lama.
| Indikator | Jenis Sinyal | Horisontal Waktu | Fungsi Utama |
|---|---|---|---|
| Funding Rates | Dinamika pasar langsung | Real-time hingga per jam | Mendeteksi pembalikan jangka pendek |
| Long-Short Ratio | Sentimen terakumulasi | Hari hingga minggu | Mengidentifikasi kondisi overbought/oversold |
Data pasar terbaru menampilkan divergensi tersebut secara jelas. Pada Desember 2025, funding rate Bitcoin turun menjadi negatif, menandakan sentimen bearish yang meluas di pasar perpetual futures. Pada saat yang sama, long-short ratio di bursa turun dalam sebulan terakhir, menunjukkan pergeseran menuju posisi bearish. CF Bitcoin Kraken Perpetual Index bahkan mencatat level ekstrem 8,37% per tahun pada September 2025, memperlihatkan tekanan pasar yang intens.
Konvergensi funding rates negatif dan penurunan long-short ratio secara historis sering mendahului pembalikan pasar besar. Trader yang menggabungkan kedua indikator ini dapat meningkatkan akurasi prediksi, sebab kombinasi funding rate ekstrem dengan penurunan rasio umumnya menjadi sinyal tren telah mencapai titik jenuh. Strategi dual-indikator ini kini menjadi andalan pelaku institusi dalam mengelola risiko di pasar derivatif yang makin kompleks pada 2025.
Dalam ekosistem derivatif kripto, memahami open interest dan dinamika likuidasi sangat penting untuk pengelolaan risiko. Pasar opsi kripto mencapai tonggak penting saat open interest opsi Bitcoin CME menembus $4 miliar pada kuartal kedua 2025, menandakan pertumbuhan partisipasi institusional. Metrik ini menjadi indikator utama struktur pasar dan potensi volatilitas harga.
| Indikator Pasar | Nilai | Signifikansi |
|---|---|---|
| CME Bitcoin Options Open Interest | $4 miliar | Menunjukkan tingkat partisipasi institusional |
| CME Daily Volume Peak | $11,3 miliar | Peningkatan 140% dibanding tahun sebelumnya |
| Rasio Volume Futures DEX-ke-CEX | 13% | Kenaikan tiga kali lipat yang mencerminkan pertumbuhan terdesentralisasi |
Data likuidasi mengungkap pola ketahanan pasar berdasarkan kombinasi leverage dan periode waktu tertentu. Peristiwa likuidasi pada September memperlihatkan bagaimana likuidasi beruntun dapat memicu lonjakan harga secara cepat pada banyak posisi. Dengan memanfaatkan peta likuidasi, trader dapat mengidentifikasi area harga dengan risiko likuidasi tinggi. Mekanisme funding rate pada kontrak perpetual mendorong keseimbangan posisi long dan short sehingga nilai perpetual swap tetap sejalan dengan harga spot. Penurunan open interest yang terjadi bersamaan dengan kenaikan atau penurunan harga mengindikasikan penutupan posisi, bukan pembukaan baru, dan dapat menjadi sinyal tren mulai melemah atau kapitulasi. Integrasi data ini memungkinkan para pelaku pasar memetakan zona risiko secara efisien dan mengoptimalkan strategi waktu masuk dalam kondisi volatil.











