#美联储降息 Kebijakan penyelamatan likuiditas dari bank sentral tampaknya cukup kuat, tetapi pasar tetap berteriak—tingkat repo semalam kembali melonjak ke sekitar 3.8% pada hari Senin.
Masalahnya sangat menyakitkan: apakah langkah ini terlalu konservatif atau terlalu lambat? Atau keduanya sekaligus?
Respon pasar jangka pendek yang dingin menunjukkan segalanya. Tingkat suku bunga tersebut terus ditekan, dan di baliknya mencerminkan masalah yang lebih dalam—terjadinya kekurangan likuiditas jangka pendek dalam sistem keuangan. Ini mengingatkan pada gejolak akhir 2019, di mana biaya pinjaman yang tidak terkendali sering kali menyebabkan kekacauan pasar.
Ada yang mengatakan bahwa bank sentral sudah berusaha keras, menggunakan semua alat yang ada di kotak peralatannya. Tetapi ketegangan pasar tetap tinggi, dan inilah yang paling menyakitkan. Begitu ketegangan ini menyebar, seperti virus, ke seluruh sudut pasar—obligasi jangka pendek, saham, aset kripto—volatilitas akan meningkat secara tajam.
Yang lebih rumit lagi adalah distribusi cadangan di dalam sistem yang sama sekali tidak merata. Beberapa lembaga tenggelam dalam likuiditas tunai, sementara yang lain kesulitan mendapatkan pendanaan.
Ada juga yang berpendapat bahwa ini hanyalah "penyesuaian teknis", pasar tidak menunjukkan gejala abnormal, dan bank sentral telah menstabilkan masalah likuiditas. Tetapi jika suasana tegang ini tetap ada hingga akhir tahun, saya sama sekali tidak akan terkejut.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasGuzzler
· 7jam yang lalu
Operasi bank sentral ini memang agak rumit, tidak peduli diselamatkan atau tidak, tetap sulit merasa nyaman
Lihat AsliBalas0
ServantOfSatoshi
· 13jam yang lalu
Operasi bank sentral ini benar-benar lambat, pasar sudah berteriak minta tolong, suku bunga repo 3.8% masih terus melonjak... benar-benar seperti tetes air di baldi penuh
Distribusi cadangan yang tidak merata sangat menyakitkan, yang punya uang santai menghitung uang, yang kekurangan uang menangis
Rasanya semakin dekat dengan gelombang 2019, akankah bank sentral kali ini benar-benar mampu bertahan?
Lihat AsliBalas0
quiet_lurker
· 13jam yang lalu
Operasi bank sentral ini memang agak mengecewakan, masalahnya sama sekali belum terselesaikan
#美联储降息 Kebijakan penyelamatan likuiditas dari bank sentral tampaknya cukup kuat, tetapi pasar tetap berteriak—tingkat repo semalam kembali melonjak ke sekitar 3.8% pada hari Senin.
Masalahnya sangat menyakitkan: apakah langkah ini terlalu konservatif atau terlalu lambat? Atau keduanya sekaligus?
Respon pasar jangka pendek yang dingin menunjukkan segalanya. Tingkat suku bunga tersebut terus ditekan, dan di baliknya mencerminkan masalah yang lebih dalam—terjadinya kekurangan likuiditas jangka pendek dalam sistem keuangan. Ini mengingatkan pada gejolak akhir 2019, di mana biaya pinjaman yang tidak terkendali sering kali menyebabkan kekacauan pasar.
Ada yang mengatakan bahwa bank sentral sudah berusaha keras, menggunakan semua alat yang ada di kotak peralatannya. Tetapi ketegangan pasar tetap tinggi, dan inilah yang paling menyakitkan. Begitu ketegangan ini menyebar, seperti virus, ke seluruh sudut pasar—obligasi jangka pendek, saham, aset kripto—volatilitas akan meningkat secara tajam.
Yang lebih rumit lagi adalah distribusi cadangan di dalam sistem yang sama sekali tidak merata. Beberapa lembaga tenggelam dalam likuiditas tunai, sementara yang lain kesulitan mendapatkan pendanaan.
Ada juga yang berpendapat bahwa ini hanyalah "penyesuaian teknis", pasar tidak menunjukkan gejala abnormal, dan bank sentral telah menstabilkan masalah likuiditas. Tetapi jika suasana tegang ini tetap ada hingga akhir tahun, saya sama sekali tidak akan terkejut.