Data ketenagakerjaan non-pertanian yang sedikit lemah, apa artinya bagi dunia kripto?

Sederhananya, data ketenagakerjaan yang lemah biasanya akan meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Begitu suku bunga dipotong, daya tarik dolar AS akan menurun, dan dana secara alami akan mengalir ke aset berisiko tinggi—seperti Bitcoin, Ethereum, dan "emas digital" lainnya yang biasanya menjadi perhatian utama. Pengalaman sejarah juga membenarkan hal ini, setiap kali muncul data non-pertanian yang lemah, pasar koin cenderung rebound dalam jangka pendek.

Meskipun data kali ini sedikit melebihi ekspektasi, kondisi keseluruhan tetap lemah. Pasar sedang menilai ulang—sudah ada beberapa putaran pemotongan suku bunga pada 2025, apakah Federal Reserve masih bisa terus melonggarkan kebijakan di 2026? Jika pasar percaya jawabannya adalah ya, likuiditas akan terus mengalir ke dunia kripto.

Namun, risiko juga ada. Jika data diartikan sebagai "tidak cukup lemah", artinya tidak memaksa Federal Reserve untuk mengambil tindakan agresif, dolar AS mungkin malah menguat, sehingga harga koin akan tertekan. Ditambah lagi, jika hal ini memicu suasana takut terhadap risiko yang lebih besar (seperti kepanikan resesi ekonomi), penurunan pasar saham AS akan menarik pasar kripto turun—keduanya sangat berkorelasi.

Dalam jangka panjang, lingkungan yang longgar tetap ramah bagi kripto, karena likuiditas akhirnya akan mencari tempatnya. Dalam jangka pendek, fokus utama adalah apakah Bitcoin dapat menembus level resistansi terbaru, sambil memantau pernyataan lanjutan dari Federal Reserve dan rapat kebijakan suku bunga Desember—ini adalah faktor kunci yang menentukan arah pasar koin.