【币界】Hong Kong pihak penuntut baru saja memberitahu bahwa perkembangan sidang kasus penipuan JPEX akan kembali tertunda—ditetapkan kembali pada 16 Maret tahun depan untuk memberi waktu penyusunan berkas. Kasus ini cukup kompleks, dengan delapan terdakwa semuanya adalah influencer media sosial, menghadapi tuduhan termasuk konspirasi penipuan dan tuduhan lainnya. Proses jaminan sebelum sidang telah dilakukan, di mana tujuh orang diizinkan jaminan di luar penahanan, sementara satu orang tetap ditahan.
Mari kita tinjau kembali bagaimana platform ini mengalami keruntuhan. JPEX sendiri tidak memiliki lisensi resmi, dan pada tahun 2023, Otoritas Sekuritas dan Futures Hong Kong langsung mengeluarkan peringatan terbuka, kemudian platform ini langsung tutup. Dampak dari penutupan ini adalah—lebih dari 2700 investor mengalami kerugian, dengan jumlah kerugian melebihi 206 juta dolar AS. Angka ini terlihat cukup mengkhawatirkan.
Satu detail lain yang terkait dengan kasus ini adalah keterlibatan penegakan hukum internasional. Tiga tersangka utama terkait kasus ini telah dimasukkan ke dalam daftar merah Interpol, yang berarti penangkapan lintas negara tidaklah mudah. Kombinasi platform tanpa lisensi + promosi oleh influencer ini, jika terjadi masalah, sering kali merupakan penipuan sistemik, di mana jumlah korban dan skala kerugian bisa membesar secara eksponensial.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
2
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NestedFox
· 12-16 18:42
Dijadwalkan ulang lagi? Para influencer ini benar-benar tahu cara bermain, lebih dari 2700 orang kehilangan uang hasil jerih payah mereka begitu saja
Kasus penipuan JPEX diperpanjang lagi: Delapan influencer didakwa bersekongkol dalam penipuan, lebih dari 2700 orang kehilangan seluruh modalnya
【币界】Hong Kong pihak penuntut baru saja memberitahu bahwa perkembangan sidang kasus penipuan JPEX akan kembali tertunda—ditetapkan kembali pada 16 Maret tahun depan untuk memberi waktu penyusunan berkas. Kasus ini cukup kompleks, dengan delapan terdakwa semuanya adalah influencer media sosial, menghadapi tuduhan termasuk konspirasi penipuan dan tuduhan lainnya. Proses jaminan sebelum sidang telah dilakukan, di mana tujuh orang diizinkan jaminan di luar penahanan, sementara satu orang tetap ditahan.
Mari kita tinjau kembali bagaimana platform ini mengalami keruntuhan. JPEX sendiri tidak memiliki lisensi resmi, dan pada tahun 2023, Otoritas Sekuritas dan Futures Hong Kong langsung mengeluarkan peringatan terbuka, kemudian platform ini langsung tutup. Dampak dari penutupan ini adalah—lebih dari 2700 investor mengalami kerugian, dengan jumlah kerugian melebihi 206 juta dolar AS. Angka ini terlihat cukup mengkhawatirkan.
Satu detail lain yang terkait dengan kasus ini adalah keterlibatan penegakan hukum internasional. Tiga tersangka utama terkait kasus ini telah dimasukkan ke dalam daftar merah Interpol, yang berarti penangkapan lintas negara tidaklah mudah. Kombinasi platform tanpa lisensi + promosi oleh influencer ini, jika terjadi masalah, sering kali merupakan penipuan sistemik, di mana jumlah korban dan skala kerugian bisa membesar secara eksponensial.