Tahun 2025, sikap pengawasan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat terhadap aset kripto mengalami perubahan signifikan, dari sebelumnya yang bersifat ambigu dan menekan secara perlahan berkembang menjadi kebijakan inovatif yang terstruktur. Perubahan ini tidak hanya membawa peluang pertumbuhan baru bagi pasar, tetapi juga menimbulkan sejumlah ketidakpastian dan kekhawatiran.
**Pengembalian modal dan masuknya dana tambahan** Mempermudah proses persetujuan ETF spot, serta meluncurkan masa pengecualian inovatif selama 12-24 bulan, kebijakan ini secara signifikan menurunkan biaya kepatuhan untuk proyek kripto. Modal dan proyek kripto yang sebelumnya keluar karena ketidakpastian regulasi mulai kembali fokus ke pasar AS, termasuk institusi keuangan tradisional seperti JPMorgan yang mulai merambah bidang kripto.
**Perpecahan aset semakin tajam** Tidak semua mata uang akan mendapatkan manfaat dari kebijakan baru ini. Ketika regulator menganggap beberapa aset sebagai sekuritas, token terkait sering mengalami penurunan lebih dari 12% dalam satu minggu; sebaliknya, mata uang yang sudah memiliki kontrak berjangka dan memenuhi syarat peluncuran ETF spot dengan cepat, seperti LTC dan SOL, menunjukkan performa yang relatif stabil. Mata uang kecil dan proyek yang tidak sesuai regulasi terus mengalami penolakan dari pasar.
**Reformasi tata kelola regulasi global** Model regulasi fleksibel AS sangat berbeda dengan pendekatan harmonisasi sebelumnya dari regulasi MiCA Uni Eropa, yang memaksa perusahaan kripto multinasional untuk menerapkan strategi kepatuhan yang "berdasarkan kondisi setempat". Singapura, Dubai, dan tempat lain juga memperkuat kebijakan yang mendukung inovasi, yang akhirnya berkembang menjadi pola kompetisi diferensial antara "AS dan Eropa memimpin, dengan wilayah lain bersaing secara regional."
**Industri bergerak cepat menuju regulasi** Sistem klasifikasi token yang jelas dan standar pengujian desentralisasi dari SEC memberikan arah kepatuhan yang pasti bagi proyek. Platform dan protokol DeFi mulai menerapkan verifikasi KYC dan peringatan risiko, sementara standar token yang sesuai regulasi seperti ERC-3643 berpotensi menjadi standar baru di industri.
**Tantangan konsep desentralisasi** Pengecualian inovatif menuntut proyek untuk memasukkan mekanisme perlindungan investor dan standar kepatuhan tertentu, yang berarti beberapa proyek DeFi harus menambahkan proses pemeriksaan oleh pihak ketiga. Kewajiban ini bertentangan langsung dengan prinsip dasar desentralisasi dalam kripto, memicu kekhawatiran di industri tentang "regulasi berlebihan".
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tahun 2025, sikap pengawasan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat terhadap aset kripto mengalami perubahan signifikan, dari sebelumnya yang bersifat ambigu dan menekan secara perlahan berkembang menjadi kebijakan inovatif yang terstruktur. Perubahan ini tidak hanya membawa peluang pertumbuhan baru bagi pasar, tetapi juga menimbulkan sejumlah ketidakpastian dan kekhawatiran.
**Pengembalian modal dan masuknya dana tambahan**
Mempermudah proses persetujuan ETF spot, serta meluncurkan masa pengecualian inovatif selama 12-24 bulan, kebijakan ini secara signifikan menurunkan biaya kepatuhan untuk proyek kripto. Modal dan proyek kripto yang sebelumnya keluar karena ketidakpastian regulasi mulai kembali fokus ke pasar AS, termasuk institusi keuangan tradisional seperti JPMorgan yang mulai merambah bidang kripto.
**Perpecahan aset semakin tajam**
Tidak semua mata uang akan mendapatkan manfaat dari kebijakan baru ini. Ketika regulator menganggap beberapa aset sebagai sekuritas, token terkait sering mengalami penurunan lebih dari 12% dalam satu minggu; sebaliknya, mata uang yang sudah memiliki kontrak berjangka dan memenuhi syarat peluncuran ETF spot dengan cepat, seperti LTC dan SOL, menunjukkan performa yang relatif stabil. Mata uang kecil dan proyek yang tidak sesuai regulasi terus mengalami penolakan dari pasar.
**Reformasi tata kelola regulasi global**
Model regulasi fleksibel AS sangat berbeda dengan pendekatan harmonisasi sebelumnya dari regulasi MiCA Uni Eropa, yang memaksa perusahaan kripto multinasional untuk menerapkan strategi kepatuhan yang "berdasarkan kondisi setempat". Singapura, Dubai, dan tempat lain juga memperkuat kebijakan yang mendukung inovasi, yang akhirnya berkembang menjadi pola kompetisi diferensial antara "AS dan Eropa memimpin, dengan wilayah lain bersaing secara regional."
**Industri bergerak cepat menuju regulasi**
Sistem klasifikasi token yang jelas dan standar pengujian desentralisasi dari SEC memberikan arah kepatuhan yang pasti bagi proyek. Platform dan protokol DeFi mulai menerapkan verifikasi KYC dan peringatan risiko, sementara standar token yang sesuai regulasi seperti ERC-3643 berpotensi menjadi standar baru di industri.
**Tantangan konsep desentralisasi**
Pengecualian inovatif menuntut proyek untuk memasukkan mekanisme perlindungan investor dan standar kepatuhan tertentu, yang berarti beberapa proyek DeFi harus menambahkan proses pemeriksaan oleh pihak ketiga. Kewajiban ini bertentangan langsung dengan prinsip dasar desentralisasi dalam kripto, memicu kekhawatiran di industri tentang "regulasi berlebihan".