Emas baru-baru ini menunjukkan pola fluktuasi yang teratur—lebih stabil di siang hari, bahkan sedikit meningkat, tetapi setiap kali mendekati pukul 23.00 malam, mengalami penurunan yang jelas. Pola waktu yang tepat ini tersembunyi di balik permainan keuangan internasional yang kompleks.

Dari aspek fundamental, beberapa faktor kunci sedang bekerja secara bersamaan: situasi Rusia-Ukraina berkembang ke arah gencatan senjata, yang secara langsung melemahkan permintaan safe haven tradisional; harga minyak yang turun mencerminkan kemungkinan Rusia meningkatkan produksi, serta mendukung strategi pengelolaan inflasi global—menciptakan ruang untuk pelonggaran suku bunga oleh Federal Reserve di masa depan. Tetapi titik balik sebenarnya terletak pada perubahan kebijakan Bank of Japan.

Bank of Japan yang menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga puluh tahun, menghancurkan logika dasar seluruh transaksi arbitrase global. Selama ini, investor meminjam yen dengan biaya rendah untuk mengalokasikan aset berpenghasilan tinggi, dan transaksi "arbitrase yen" ini berukuran besar. Kini, Federal Reserve bersiap untuk menurunkan suku bunga sementara Bank of Japan menaikkan, membentuk kombinasi kebijakan yang berlawanan. Yen yang dipinjam sebelum 19 Desember harus dilunasi, tekanan apresiasi yen pun muncul, dan dolar AS pun tertekan. Ini tidak hanya mempengaruhi harga emas, tetapi juga merupakan proses redistribusi aset global yang lebih dalam.

Pasar saham, aset digital, dan pasar komoditas semuanya mungkin mengalami reshuffle. Penurunan besar-besaran pasar saham Jepang dan Korea hanyalah awal dari proses ini. Dari sudut pandang investasi, harus serius memperhatikan sinyal risiko saat ini: penurunan emas sebesar 100 dolar AS dalam satu hari sudah mengeluarkan peringatan yang jelas. Strategi yang disarankan adalah melakukan pengurangan posisi secara bertahap di kisaran 4330-4350, dan di posisi 4360 dapat meningkatkan volume penjualan, kemudian bersabar dan menunggu terobosan tinggi baru yang pasti sebelum kembali masuk. Membeli saat harga naik seringkali menjadi jebakan dalam jenis pasar seperti ini.