#大户持仓变化 Pasar emas akhir-akhir ini cukup ramai. Pada pertengahan Desember, harga emas sempat melonjak, namun kemudian turun lagi, menembus di atas 4300 dolar AS sebentar, lalu langsung koreksi, dan akhirnya berada di sekitar 4307 dolar AS. Harga perhiasan emas 24 karat di dalam negeri juga mengikuti penyesuaian, turun dari level tinggi ke 1349 yuan/gram, sementara merek-merek besar seperti Chow Tai Fook sementara stabil.
Mengenai tren harga emas tahun 2025, memang cukup agresif. Dari awal tahun menembus 3000 dolar AS, menembus 4000 dolar AS di tengah tahun, hingga saat ini kenaikan lebih dari 60% dalam satu tahun, kondisi pasar bullish seperti ini memang jarang terjadi. Goldman Sachs memperkirakan akhir tahun depan harga bisa mencapai 4900 dolar AS, bahkan lembaga seperti Bank of America melihat potensi mencapai 5000 dolar AS. Faktor utama di baliknya tidak lain adalah: bank sentral global terus membeli (Bank sentral China sudah 13 bulan berturut-turut menambah kepemilikan), dana ETF emas terus mengalir masuk ke level tertinggi, ditambah permintaan sebagai lindung nilai dan diversifikasi aset yang meningkat.
Secara mendalam, logika kenaikan harga emas sebenarnya cukup jelas. Di satu sisi, tumpukan obligasi AS yang membengkak dan banyaknya ketidakpastian kebijakan, mengurangi kepercayaan terhadap dolar AS, dan di bawah tren "de-dolarisasi", posisi strategis emas semakin penting. Di sisi lain, situasi di Timur Tengah tidak stabil, konflik geopolitik meningkatkan permintaan lindung nilai. Ditambah lagi, risiko gelembung di bidang AI mulai terlihat, dan lembaga mulai menggunakan emas sebagai alat hedging.
Dalam jangka pendek, harga emas mungkin akan berfluktuasi di kisaran 4200-4500 dolar AS, apakah Federal Reserve akan terus menurunkan suku bunga adalah faktor kunci. Jika situasi geopolitik membaik, inflasi stabil atau rencana penurunan suku bunga tertunda, serta adanya tekanan jual dari para pengambil keuntungan, harga emas juga bisa mengalami koreksi yang cukup signifikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#大户持仓变化 Pasar emas akhir-akhir ini cukup ramai. Pada pertengahan Desember, harga emas sempat melonjak, namun kemudian turun lagi, menembus di atas 4300 dolar AS sebentar, lalu langsung koreksi, dan akhirnya berada di sekitar 4307 dolar AS. Harga perhiasan emas 24 karat di dalam negeri juga mengikuti penyesuaian, turun dari level tinggi ke 1349 yuan/gram, sementara merek-merek besar seperti Chow Tai Fook sementara stabil.
Mengenai tren harga emas tahun 2025, memang cukup agresif. Dari awal tahun menembus 3000 dolar AS, menembus 4000 dolar AS di tengah tahun, hingga saat ini kenaikan lebih dari 60% dalam satu tahun, kondisi pasar bullish seperti ini memang jarang terjadi. Goldman Sachs memperkirakan akhir tahun depan harga bisa mencapai 4900 dolar AS, bahkan lembaga seperti Bank of America melihat potensi mencapai 5000 dolar AS. Faktor utama di baliknya tidak lain adalah: bank sentral global terus membeli (Bank sentral China sudah 13 bulan berturut-turut menambah kepemilikan), dana ETF emas terus mengalir masuk ke level tertinggi, ditambah permintaan sebagai lindung nilai dan diversifikasi aset yang meningkat.
Secara mendalam, logika kenaikan harga emas sebenarnya cukup jelas. Di satu sisi, tumpukan obligasi AS yang membengkak dan banyaknya ketidakpastian kebijakan, mengurangi kepercayaan terhadap dolar AS, dan di bawah tren "de-dolarisasi", posisi strategis emas semakin penting. Di sisi lain, situasi di Timur Tengah tidak stabil, konflik geopolitik meningkatkan permintaan lindung nilai. Ditambah lagi, risiko gelembung di bidang AI mulai terlihat, dan lembaga mulai menggunakan emas sebagai alat hedging.
Dalam jangka pendek, harga emas mungkin akan berfluktuasi di kisaran 4200-4500 dolar AS, apakah Federal Reserve akan terus menurunkan suku bunga adalah faktor kunci. Jika situasi geopolitik membaik, inflasi stabil atau rencana penurunan suku bunga tertunda, serta adanya tekanan jual dari para pengambil keuntungan, harga emas juga bisa mengalami koreksi yang cukup signifikan.