Indeks dolar menunjukkan pergerakan menarik setelah data non-farm dirilis—pertama melonjak turun, lalu hampir memulihkan seluruh kerugiannya. Logika di baliknya layak untuk dipikirkan.

Analis dari Bank Dagang Jerman menyoroti poin kunci: pasar sempat berharap suku bunga turun karena data ekonomi, tetapi optimisme ini segera dibantah oleh kenyataan. Inflasi belum hilang, ketahanan ekonomi masih ada, ambang batas pemotongan suku bunga Federal Reserve sebenarnya sangat tinggi. Akibatnya, para trader segera menyesuaikan ekspektasi—kemungkinan besar Federal Reserve tidak akan benar-benar memulai pemotongan suku bunga pada Januari mendatang. Pemahaman ini membalikkan arah dana, aset dolar kembali menarik minat investor, dan indeks dolar pun stabil. Singkatnya, pasar sedang mengoreksi optimisme yang terlalu dini tersebut.

Apa arti ini bagi pasar cryptocurrency? Kekuatan dolar biasanya akan membawa dua konsekuensi langsung. Pertama adalah tekanan jangka pendek—penguatan dolar akan menyedot dana dari aset berisiko, sehingga pasar crypto secara alami akan tertekan. Kedua adalah pendinginan ekspektasi likuiditas—jika pemotongan suku bunga tampaknya jauh, maka ilusi "banjir besar" di pasar juga akan memudar, yang akan melemahkan sentimen bullish yang didukung oleh cerita likuiditas.

Sekarang pasar sebenarnya terjebak dalam kebuntuan permainan: para trader masih ingin bertaruh lebih awal pada pemotongan suku bunga, tetapi Federal Reserve tetap tegas, ingin menekan inflasi secara menyeluruh sebelum berhenti. Seberapa lama tarik-menarik ini akan berlangsung, pasar crypto harus terus mencari di tengah ketidakpastian ini.