Sering mendengar sebuah pepatah: "Ekuitas adalah menggunakan tangan untuk memilih, utang adalah menggunakan kaki untuk memilih." Sekilas mendengar, kita bisa merasakan bahwa keduanya memiliki logika yang sama sekali berbeda.

Apa sebenarnya arti dari ekuitas? Itu mewakili kepemilikan Anda atas sebuah perusahaan. Sebagai pemegang saham, Anda dapat berbicara dan memberikan suara dalam rapat pemegang saham, serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting perusahaan—seperti langsung mengendalikan kemudi perusahaan dengan tangan. Jika perusahaan menghasilkan keuntungan, Anda berhak atas dividen. Jika perusahaan akan melakukan langkah besar, Anda juga bisa menyampaikan pendapat. Kedengarannya kekuasaan besar, tetapi konsekuensinya risiko juga ikut datang. Fluktuasi pendapatan besar, tidak ada yang bisa memastikan bagaimana masa depan akan berjalan.

Utang berbeda. Anda meminjamkan uang ke perusahaan, menjadi kreditur, tetapi biasanya Anda tidak terlibat dalam pengelolaan harian. Dalam sudut pandang lain, Anda seperti menyerahkan uang kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan, dan hanya menunggu pembayaran bunga tepat waktu. Jika perusahaan tidak berjalan dengan baik, kreditur akan "menggunakan kaki untuk memilih"—langsung memilih untuk menarik kembali dana, dan tidak lagi mendukungnya. Pilihan ini lebih mirip sebagai mekanisme keluar.

Dari sudut pandang risiko, utang relatif lebih aman. Bunga tetap, dibayar tepat waktu, dan Anda merasa tenang. Selain itu, saat perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dalam urutan likuidasi, utang juga mendapatkan prioritas pembayaran. Sedangkan ekuitas berbeda, saat likuidasi sering harus antre, bahkan kadang kehilangan seluruh modal.

Dua jenis investasi ini memiliki logika masing-masing. Jika ingin mengendalikan dan merasa terlibat, pilih ekuitas. Jika menginginkan pendapatan stabil dan keamanan relatif, utang adalah pilihan yang lebih ideal.