Kekerasan dalam dunia koin memang pernah dialami oleh siapa saja, tetapi jika seseorang diam saja, mungkin akan semakin terperangkap. Daripada menunggu keajaiban, lebih baik pelajari beberapa prinsip dasar yang keras.
Inti dari menyelesaikan masalah ini hanya ada tiga aturan emas:
Pertama, harus berhenti kerugian saat sudah waktunya. Banyak orang terjebak di ambang psikologis, selalu berpikir "Tunggu sebentar lagi akan kembali modal," tetapi akhirnya modal mereka semakin berkurang. Saat titik stop loss tercapai, segera keluar dari pasar, lindungi sisa modal, sehingga memiliki modal untuk menghadapi gelombang berikutnya.
Kedua, rencanakan posisi stop loss dan take profit sebelumnya. Jangan biarkan fluktuasi pasar mengendalikanmu, keputusan dadakan sering kali dipenuhi emosi. Menggunakan metode sistematis untuk menjalankan rencana trading jauh lebih dapat diandalkan daripada tebak-tebakan saat situasi mendadak.
Terakhir, setiap kali terjebak adalah biaya pendidikan. Evaluasi di mana kesalahan kali ini—apakah karena analisis teknikal yang tidak tepat, atau manajemen posisi yang terlalu agresif? Ingat pelajaran ini, sehingga saat menghadapi jebakan yang sama di lain waktu, kamu bisa menghindarinya.
Kesempatan pasar selalu ada, tetapi syaratnya adalah kamu masih hidup di pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DeFiGrayling
· 15jam yang lalu
Benar sekali, mental harus kuat, kalau tidak, stop loss tidak akan pernah bisa keluar. Saya sendiri adalah pelajaran berharga...
Lihat AsliBalas0
mev_me_maybe
· 12-17 22:50
Kata-kata terdengar indah, tapi saat saat harus menjual kerugian, siapa yang tidak merasa hati lembut
Lihat AsliBalas0
FarmToRiches
· 12-17 22:49
Benar, tetapi berapa banyak yang benar-benar bisa melakukannya? Saya adalah tipe orang yang tahu harus berhenti rugi tetapi tetap "menunggu sebentar lagi", akhirnya rugi sampai meragukan hidup.
Sekarang saya sudah mengerti, daripada mental meledak lebih baik cepat cut loss, setidaknya masih bisa membalikkan keadaan.
Lihat AsliBalas0
JustAnotherWallet
· 12-17 22:42
Kata-kata terdengar indah, tetapi berapa banyak orang yang benar-benar bisa melepaskan? Pintu psikologislah yang paling sulit.
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 12-17 22:33
Benar sekali, melewati batas kerugian ini memang harus dilakukan, jika tidak, akan semakin terperangkap dalam pola yang semakin dalam.
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterWang
· 12-17 22:23
Benar sekali, mental block adalah jebakan terbesar, saya sebelumnya sudah terjebak dengan kalimat "Tunggu saja"...
Kekerasan dalam dunia koin memang pernah dialami oleh siapa saja, tetapi jika seseorang diam saja, mungkin akan semakin terperangkap. Daripada menunggu keajaiban, lebih baik pelajari beberapa prinsip dasar yang keras.
Inti dari menyelesaikan masalah ini hanya ada tiga aturan emas:
Pertama, harus berhenti kerugian saat sudah waktunya. Banyak orang terjebak di ambang psikologis, selalu berpikir "Tunggu sebentar lagi akan kembali modal," tetapi akhirnya modal mereka semakin berkurang. Saat titik stop loss tercapai, segera keluar dari pasar, lindungi sisa modal, sehingga memiliki modal untuk menghadapi gelombang berikutnya.
Kedua, rencanakan posisi stop loss dan take profit sebelumnya. Jangan biarkan fluktuasi pasar mengendalikanmu, keputusan dadakan sering kali dipenuhi emosi. Menggunakan metode sistematis untuk menjalankan rencana trading jauh lebih dapat diandalkan daripada tebak-tebakan saat situasi mendadak.
Terakhir, setiap kali terjebak adalah biaya pendidikan. Evaluasi di mana kesalahan kali ini—apakah karena analisis teknikal yang tidak tepat, atau manajemen posisi yang terlalu agresif? Ingat pelajaran ini, sehingga saat menghadapi jebakan yang sama di lain waktu, kamu bisa menghindarinya.
Kesempatan pasar selalu ada, tetapi syaratnya adalah kamu masih hidup di pasar.