Investor individu Jepang sedang merombak portofolio mereka secara besar-besaran. Penjualan obligasi pemerintah kepada pembeli ritel baru saja mencapai ¥5 triliun ($32 miliar) pada tahun 2024—tertinggi sejak 2007. Apa yang mendorong ini? Siklus pengetatan Bank of Japan. Saat suku bunga naik, uang yang dulu diam di deposito bank tiba-tiba terlihat lebih menarik di tempat lain. Rumah tangga mengejar hasil, dan JGBs menarik aliran tersebut. Perubahan ini penting tidak hanya di Jepang. Ketika bank sentral memperketat kebijakan dan hasil obligasi meningkat, seluruh narasi risiko-tinggi berubah. Modal yang mungkin sebelumnya mengalir ke pasar berkembang atau aset yang volatil mulai berputar ke instrumen yang lebih aman. Ini adalah contoh klasik bagaimana kebijakan moneter membentuk aliran uang—dan saat ini, Jepang memberi tahu kita bahwa tabungan yang disimpan di deposito tidak lagi terlihat begitu menarik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SighingCashier
· 17jam yang lalu
哎呀,日本人 akhirnya mengerti bahwa mendapatkan uang dengan berbaring tidak semudah itu
---
5万亿日元 mengalir ke obligasi pemerintah? Singkatnya, semua orang sedang berlari
---
央妈一加息,手里闲钱瞬间有了主意,这套路全球通用
---
Tabungan yang mengalami depresiasi, obligasi menjadi menarik... Kapan kita akan menyadarinya
---
Operasi ritel Jepang ini sebenarnya mengikuti tren penetapan ulang harga dana global
---
Bunga simpanan benar-benar menjadi sampah, makanya orang mulai membeli obligasi
---
Menarik, aset risiko ditinggalkan, dan sekarang harus percaya lagi pada obligasi pemerintah
---
Ini adalah reaksi berantai dari inflasi dan kenaikan suku bunga, tidak ada yang bisa menghindarinya
---
Kisah Jepang sebenarnya adalah gambaran dari bagaimana bank sentral global mengelola aliran dana
Lihat AsliBalas0
NFTRegretful
· 17jam yang lalu
哎呀,日本人 juga mulai kabur? 5万亿 yen... simpanan benar-benar tidak bisa lagi tidur nyenyak
---
Ketika suku bunga dinaikkan, uang akan mengalir ke obligasi, pola ini berlaku secara global
---
Rasanya semua bank sentral di dunia sedang memainkan pertunjukan yang sama, preferensi risiko bisa berubah sewaktu-waktu
---
Bunga simpanan yang suram, saya bisa memahami mengapa orang harus mencari jalan keluar dari luar negeri
---
Setelah berjuang lama, ternyata kebijakan moneter tetap menjadi pengendali utama di balik semua ini
---
Tunggu, uang dari pasar berkembang juga akan menyusut? Seberapa ketat lagi harus?
---
Operasi ritel Jepang ini, apakah menandakan akan ada perubahan besar yang akan datang?
---
Ketika hasil obligasi naik, aset risiko harus memberi jalan, logika ini benar-benar ironis
---
5万亿... di balik arus keluar besar ini pasti ada sesuatu yang lebih dari sekadar itu
---
Simpanan yang pasif sudah mati, era keuntungan sebagai raja telah tiba?
Lihat AsliBalas0
BlockchainFries
· 18jam yang lalu
Orang Jepang benar-benar menyadari, akhirnya tidak lagi berbaring di air mati dengan suku bunga rendah, saat suku bunga naik, obligasi langsung menarik, inilah tempat paling jujur di pasar
Investor individu Jepang sedang merombak portofolio mereka secara besar-besaran. Penjualan obligasi pemerintah kepada pembeli ritel baru saja mencapai ¥5 triliun ($32 miliar) pada tahun 2024—tertinggi sejak 2007. Apa yang mendorong ini? Siklus pengetatan Bank of Japan. Saat suku bunga naik, uang yang dulu diam di deposito bank tiba-tiba terlihat lebih menarik di tempat lain. Rumah tangga mengejar hasil, dan JGBs menarik aliran tersebut. Perubahan ini penting tidak hanya di Jepang. Ketika bank sentral memperketat kebijakan dan hasil obligasi meningkat, seluruh narasi risiko-tinggi berubah. Modal yang mungkin sebelumnya mengalir ke pasar berkembang atau aset yang volatil mulai berputar ke instrumen yang lebih aman. Ini adalah contoh klasik bagaimana kebijakan moneter membentuk aliran uang—dan saat ini, Jepang memberi tahu kita bahwa tabungan yang disimpan di deposito tidak lagi terlihat begitu menarik.