#美国就业数据表现强劲超出预期 Masih ingat betapa gila pasar saat itu. Akun dari modal awal terus bertambah sampai 730.000, tinggal selangkah lagi dari "mimpi sejuta" di hati.
Saat itu, seluruh tubuh terasa ringan. Hal pertama yang dilakukan setiap pagi bukan mencuci muka, melainkan langsung ke ponsel untuk melihat posisi; selama garis keuntungan terus naik, bahkan sarapan pun terasa sangat nikmat.
Sejujurnya, saat itu rasional sudah mulai berteriak. Pergerakan koin utama mulai melemah, volume transaksi menyusut, grafiknya jadi berantakan, bahkan divergence di puncak yang klasik pun sudah terlihat jelas.
Tapi serakah, ah, itu langsung menguras otak.
Penuh dengan satu kalimat di kepala:
"Operasi ini yang terakhir, sekali lagi."
Lalu apa? Tidak mengurangi posisi. Malah seperti bunuh diri, menambah leverage ke posisi, dengan angan-angan "volatilitas cuma washout, akan terus naik."
Pasar kripto tidak pernah mendukung logika seperti itu.
Tengah malam itu, tiba-tiba terjadi penurunan tajam, garis K langsung menembus, reaksi stop-loss tidak mampu mengikuti kekuatan penurunan.
Saat aku sadar, akun dari 730.000 langsung turun ke 210.000.
Aku hanya menatap layar, tidak bisa mengucapkan satu kata pun, duduk sampai pagi.
Yang terus terputar di kepala bukanlah garis K yang menakutkan itu, melainkan empat kata ini:
"Seharusnya sudah berhenti."
Saat itu baru benar-benar mengerti—
Kerugian sendiri bukan yang paling menyakitkan, yang paling menyentuh hati adalah:
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ProbablyNothing
· 11jam yang lalu
Inilah harga dari keserakahan, dari 73 ke 21 dalam sekejap, saat itu benar-benar bisa membuat seseorang merasa tertekan. Data pekerjaan bagus juga tidak ada gunanya, tidak ada koin di tangan.
Lihat AsliBalas0
AirdropDreamBreaker
· 14jam yang lalu
73万 turun menjadi 21万 saat itu... sungguh, serakah adalah pelatih stop loss terbaik
Lihat AsliBalas0
PanicSeller69
· 12-18 10:10
730,000 turun menjadi 210,000, inilah akibat dari menggunakan leverage, sedih rasanya.
Lihat AsliBalas0
SingleForYears
· 12-18 10:09
Inilah harga dari keserakahan, dari 73 ke 21, kembali ke awal dalam semalam... Betapa sakitnya harus mengingat kalimat "seharusnya sudah berhenti" agar bisa diingat
Lihat AsliBalas0
BuyHighSellLow
· 12-18 09:57
Ini adalah trik "untuk terakhir kalinya" lagi, sungguh, setiap kali saya mengatakan ini, hasilnya adalah leverage. 730.000 hingga 210.000, ah, saudaraku, aku bisa merasakan keputusasaan duduk sampai fajar, dan aku juga mabuk.
#美国就业数据表现强劲超出预期 Masih ingat betapa gila pasar saat itu. Akun dari modal awal terus bertambah sampai 730.000, tinggal selangkah lagi dari "mimpi sejuta" di hati.
Saat itu, seluruh tubuh terasa ringan. Hal pertama yang dilakukan setiap pagi bukan mencuci muka, melainkan langsung ke ponsel untuk melihat posisi; selama garis keuntungan terus naik, bahkan sarapan pun terasa sangat nikmat.
Sejujurnya, saat itu rasional sudah mulai berteriak. Pergerakan koin utama mulai melemah, volume transaksi menyusut, grafiknya jadi berantakan, bahkan divergence di puncak yang klasik pun sudah terlihat jelas.
Tapi serakah, ah, itu langsung menguras otak.
Penuh dengan satu kalimat di kepala:
"Operasi ini yang terakhir, sekali lagi."
Lalu apa? Tidak mengurangi posisi. Malah seperti bunuh diri, menambah leverage ke posisi, dengan angan-angan "volatilitas cuma washout, akan terus naik."
Pasar kripto tidak pernah mendukung logika seperti itu.
Tengah malam itu, tiba-tiba terjadi penurunan tajam, garis K langsung menembus, reaksi stop-loss tidak mampu mengikuti kekuatan penurunan.
Saat aku sadar, akun dari 730.000 langsung turun ke 210.000.
Aku hanya menatap layar, tidak bisa mengucapkan satu kata pun, duduk sampai pagi.
Yang terus terputar di kepala bukanlah garis K yang menakutkan itu, melainkan empat kata ini:
"Seharusnya sudah berhenti."
Saat itu baru benar-benar mengerti—
Kerugian sendiri bukan yang paling menyakitkan, yang paling menyentuh hati adalah:
Seharusnya bisa menang.