Bagaimana kenaikan suku bunga Jepang mengguncang likuiditas global? Logika ekonomi di balik tiga gelombang penurunan Bitcoin

【比推】Sejak tahun lalu, Bank of Japan telah keluar dari fase kebijakan longgar yang berkepanjangan. Dua kali kenaikan suku bunga pada Maret dan Juli tahun lalu, ditambah dengan penyesuaian baru pada Januari tahun ini, ketiga langkah kebijakan ini memberikan dampak signifikan terhadap pasar keuangan global.

Logika di baliknya sebenarnya cukup sederhana: selama beberapa dekade terakhir, sebagian besar dana murah di pasar modal global berasal dari Jepang. Jepang telah menerapkan kebijakan suku bunga nol bahkan negatif selama puluhan tahun, ditambah dengan lingkungan moneter yang sangat longgar, seluruh sistem keuangan seperti mesin ATM yang terus-menerus menyediakan likuiditas murah. Dana murah ini mengalir ke berbagai aset di seluruh dunia, termasuk pasar kripto.

Data dapat menjelaskan masalah ini. Performa Bitcoin setelah ketiga kenaikan suku bunga ini cukup langsung—masing-masing turun sebesar 23.06%, 26.61%, dan 31.89%. Setiap kali kebijakan Jepang berubah arah, Bitcoin menunjukkan koreksi yang jelas. Penyebabnya adalah pengencangan likuiditas, dan berkurangnya dana murah pasti akan mengubah kembali preferensi risiko para pelaku pasar.

Namun, kali ini situasinya mungkin berbeda. Sebelum putaran kenaikan suku bunga terbaru, ekspektasi pasar sudah cukup matang, dan investor telah lebih dulu mencerna ekspektasi kebijakan ini. Apakah kenaikan suku bunga kali ini akan menyebabkan penurunan tajam seperti sebelumnya, saat ini masih sulit untuk dipastikan.