Data non-farm ASI hari Selasa waktu Timur AS dirilis, reaksi pasar sangat beragam. Secara kasat mata, penambahan pekerjaan baru sebanyak 64.000 di November melebihi ekspektasi 45.000, tetapi di balik "kejutan" ini tersimpan banyak risiko tersembunyi.

Kebenaran data adalah sebagai berikut: tingkat pengangguran tiba-tiba melonjak ke 4,6%, mencapai level tertinggi sejak September 2021. Lebih menyakitkan lagi, data yang tertunda karena shutdown pemerintah di bulan Oktober menunjukkan bahwa bulan lalu terjadi pengurangan sebanyak 105.000 posisi pekerjaan, termasuk 162.000 dari sektor pemerintah. Hingga November, tren PHK ini terus berlanjut, dengan tambahan 6.000 posisi yang dipangkas. Fluktuasi data ini bukan mencerminkan pemulihan pasar tenaga kerja yang sebenarnya, melainkan kondisi "low layoffs, low hiring" yang santai.

Mengapa data pasar tenaga kerja ini penting untuk kita perhatikan? Karena secara langsung mempengaruhi kebijakan Federal Reserve. Saat menetapkan suku bunga dan kebijakan moneter, data ketenagakerjaan adalah indikator utama yang dijadikan acuan. Sementara itu, kebijakan moneter menentukan likuiditas pasar—yang justru menjadi "titik lemah" fluktuasi harga aset kripto.

Dari sudut pandang lain, data ketenagakerjaan saat ini sebenarnya mengirimkan sinyal: pasar tenaga kerja AS sedang berada di titik balik yang sensitif. Tidak cukup kuat untuk mendukung suku bunga tinggi, tetapi juga tidak cukup lemah untuk memicu tren penurunan suku bunga secara penuh. Ketidakpastian ini mendorong pasar untuk menilai ulang risiko aset, termasuk kripto. Pergerakan data dalam beberapa minggu ke depan kemungkinan besar akan menentukan tren jangka pendek ETH, BTC, dan koin utama lainnya. Apapun strategi Anda, baik jangka panjang maupun trading jangka pendek, kisah pasar tenaga kerja ini patut diwaspadai.