Harga Kompetisi: Bagaimana Wang Xing dari Meituan Kehilangan Nilai Pasar sebesar $1.1 Miliar selama Perang Subsidi

Pendiri dan CEO Meituan Wang Xing mengalami kontraksi kekayaan yang signifikan pada Kamis pagi ketika saham perusahaan yang diperdagangkan di Hong Kong turun 11,3%, menghapus sekitar $9 miliar dolar dari kekayaannya yang diperkirakan sebesar (miliar dolar. Penurunan tajam ini mengikuti pengumuman hari sebelumnya bahwa laba kuartal kedua raksasa pengantaran makanan tersebut anjlok 97% secara tahunan meskipun pendapatan meningkat 11,7% menjadi 91,8 miliar yuan.

Angka-angka tersebut menceritakan kisah peringatan tentang semakin sengitnya medan persaingan dalam pengantaran makanan di China. Sementara pertumbuhan pendapatan utama Meituan tetap solid di angka 91,8 miliar yuan untuk kuartal yang berakhir Juni, laba bersih merosot menjadi hanya 365,3 juta yuan )$51,1 juta—sebuah ilustrasi tajam tentang bagaimana pengeluaran pasar yang agresif mengikis profitabilitas.

Timbulnya Biaya Perang Subsidi

Di pusat tekanan pendapatan Meituan terletak kompetisi subsidi yang semakin meningkat. Raksasa e-commerce Alibaba dan JD.com secara dramatis meningkatkan investasi mereka dalam pengantaran makanan untuk merebut pangsa pasar dan pengguna baru, memaksa Meituan untuk terus-menerus melakukan pengeluaran defensif. Analis industri memperkirakan bahwa ketiga perusahaan secara kolektif merogoh sekitar 2 miliar yuan setiap kuartal untuk kupon makan pelanggan dan subsidi platform.

Dalam sebuah briefing analis, Wang Xing mengakui intensitas kompetisi sambil berjanji bahwa Meituan akan tetap bertahan. Chief Financial Officer Chen Shaohui memperingatkan bahwa segmen perdagangan lokal inti perusahaan akan menghadapi “kerugian substansial” kuartal ini karena kebutuhan pengeluaran strategis—sebuah euphemisme untuk meningkatnya biaya agar tetap kompetitif.

Berapa Lama Pertempuran Ini Akan Berlangsung?

Pengamat pasar terbagi pendapat tentang durasi kompetisi yang kejam ini. Beberapa analis percaya perang harga ini bisa berlanjut hingga sisa tahun ini karena ketiga platform bersaing untuk mendapatkan pengguna baru. Namun, yang lain memprediksi bahwa jika pesaing beralih ke investasi AI dan peluang baru lainnya, intensitas subsidi mungkin akhirnya akan berkurang pada awal 2025.

Kelompok yang lebih pesimis melihat tidak ada bantuan dalam waktu dekat. Setidaknya 12 bulan lagi kompetisi yang melelahkan ini tampaknya tak terhindarkan, terutama karena Meituan secara bersamaan mengelola ekspansi internasional ambisius dari layanan Keeta di luar negeri. Perusahaan ini telah membangun pijakan yang signifikan di Hong Kong—di mana mereka menggantikan pesaing utama setelah keluar dari wilayah tersebut—dan memperluas ke 20 kota di Arab Saudi pada akhir Juli.

Faktor Internasional

Ambisi internasional Wang Xing menambah lapisan tekanan keuangan lainnya. Operasi pengantaran makanan internasional Meituan membutuhkan investasi modal awal yang besar dengan garis waktu profitabilitas yang berkepanjangan 12 hingga 24 bulan ke depan. Beban ganda ini—melindungi wilayah domestik sekaligus memperluas ke luar negeri—menciptakan lingkungan margin yang sangat menantang bagi eksekutif miliarder berusia 46 tahun tersebut.

Pesan utamanya jelas: Meituan menghadapi trajektori profitabilitas yang tidak pasti selama pesaing terus mengalirkan sumber daya ke ekosistem pengantaran makanan yang kompetitif di China.