Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana orang-orang dengan kedalaman intelektual yang nyata di berbagai bidang cenderung memiliki satu kesamaan? Rasa ingin tahu yang tulus. Ambil seseorang yang benar-benar cerdas dalam AI—mereka akan memiliki rasa ingin tahu seperti anak-anak tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Itulah mungkin mengapa pada tahun 2025, para filsuf berlomba-lomba untuk mengejar pertanyaan tentang kesadaran AI. Pikiran-pikiran teknis sedang membangunnya, tetapi komunitas filosofis sedang berjuang untuk memahami apa artinya. Ini adalah momen yang menarik di mana keahlian domain bertemu dengan pertanyaan eksistensial. Seperti apa sebenarnya kecerdasan ketika tidak terikat oleh biologi?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidationOracle
· 14jam yang lalu
nah inilah mengapa para pro sebenarnya memiliki rasa ingin tahu anak kecil, sementara para teknisi tenggelam dalam menciptakan AI, para filsuf justru panik.
Lihat AsliBalas0
DegenWhisperer
· 12-23 08:48
ngl para insinyur sudah berada di bulan sementara para filsuf masih mengumpulkan batu di bumi
Lihat AsliBalas0
ChainWallflower
· 12-23 08:47
Bukankah itu berarti bahwa orang-orang yang benar-benar cerdas memiliki satu kesamaan, yaitu rasa ingin tahu yang kuat... Saya rasa, saat ini banyak orang yang bekerja di bidang AI sama sekali tidak peduli dengan filosofi, sebaliknya para filsuf justru panik dan kebingungan.
Lihat AsliBalas0
WagmiOrRekt
· 12-23 08:47
ngl ini benar-benar kedalaman kecerdasan, rasa ingin tahu adalah kunci serba bisa.
Lihat AsliBalas0
IntrovertMetaverse
· 12-23 08:38
Kamu berbicara dengan sangat baik, rasa ingin tahu memang adalah tiket masuk para pemain top.
Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana orang-orang dengan kedalaman intelektual yang nyata di berbagai bidang cenderung memiliki satu kesamaan? Rasa ingin tahu yang tulus. Ambil seseorang yang benar-benar cerdas dalam AI—mereka akan memiliki rasa ingin tahu seperti anak-anak tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Itulah mungkin mengapa pada tahun 2025, para filsuf berlomba-lomba untuk mengejar pertanyaan tentang kesadaran AI. Pikiran-pikiran teknis sedang membangunnya, tetapi komunitas filosofis sedang berjuang untuk memahami apa artinya. Ini adalah momen yang menarik di mana keahlian domain bertemu dengan pertanyaan eksistensial. Seperti apa sebenarnya kecerdasan ketika tidak terikat oleh biologi?