Logam mulia mengungguli sektor energi, futures saham AS semakin bervariasi

Pasar Saham dan Futures Memulai Perbedaan, Sikap Saham Teknologi Beragam

11 November 13, pra-pembukaan pasar saham AS, tiga indeks futures menunjukkan pola yang berbeda. Hingga pukul 05:04 waktu Timur AS, futures Dow naik tipis 0.10%, sementara futures S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing turun 0.12% dan 0.18%. Performa saham-saham berbobot teknologi cenderung dingin, Nvidia turun 0.76%, Tesla turun 0.60%, tetapi Cisco melonjak 6.88% pra-pembukaan karena kinerja laba yang melampaui ekspektasi pasar, menjadi salah satu poin cerah.

Pemerintah Reaktivasi Stimulus, Logam Mulia Menguat, Emas Catat 5 Hari Berturut-turut Naik

Krisis shutdown pemerintah AS berakhir, Presiden Trump menandatangani undang-undang yang mengakhiri situasi stagnasi terpanjang dalam sejarah AS. Dengan data ekonomi yang akan segera dirilis, pasar secara umum memperkirakan ruang pemangkasan suku bunga Federal Reserve di bulan Desember akan membesar. Didukung oleh ekspektasi ini, harga emas tampil mencolok, mencapai kenaikan hari kelima berturut-turut, hingga saat berita ini ditulis, harga emas naik 0.87%, menjadi dolar AS per ons.

Sektor Energi Tekan, Harga Minyak Mentah Terus Turun

Berbeda dengan tren logam mulia, harga minyak mentah terus mengalami penurunan. Laporan bulanan terbaru OPEC menunjukkan produksi minyak shale AS melonjak pesat, ditambah peningkatan pasokan dari OPEC, sehingga pasar minyak global telah beralih dari kekurangan menjadi kelebihan pada kuartal ketiga. Didominasi oleh ekspektasi kelebihan pasokan, harga minyak mentah turun tajam 4% kemarin, dan hari ini tren penurunannya berlanjut. WTI turun 0.31% ke 58.29 dolar AS per barel, Brent turun 0.38% ke 62.43 dolar AS per barel. Performa sektor energi yang melemah ini kontras dengan penguatan logam mulia.

Volatilitas Pasar Valuta Asing, Yen Jepang Menghadapi Batas Intervensi

Pasar valuta asing juga menunjukkan perbedaan yang mencolok. Kurs dolar AS terhadap yen Jepang sempat menembus level 155, mencapai tertinggi baru dalam 9 bulan, kemudian kembali ke 154.52. Nomura Securities memperingatkan bahwa jika kurs stabil menembus angka 155, kemungkinan besar otoritas Jepang akan melakukan intervensi verbal secara besar-besaran, dan risiko kenaikan suku bunga Bank of Japan di bulan Desember juga meningkat. Sebaliknya, dolar Australia rebound karena data tenaga kerja yang kuat. Tingkat pengangguran Oktober di Australia menurun dan jumlah pekerjaan baru melebihi ekspektasi, pasar tetap ketat, dan memperkecil peluang Bank of Australia untuk menurunkan suku bunga. Analis Capital Economics memperkirakan Bank of Australia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga stabil. Hingga berita ini ditulis, dolar Australia menguat 0.53% ke 0.6572 dolar AS.

Kesimpulan

Perbedaan pasar kali ini menyoroti kekuatan yang saling berinteraksi: sentimen kebijakan mendukung kenaikan emas dan aset sensitif kebijakan moneter, sementara sektor energi tertekan oleh tekanan fundamental kelebihan pasokan, dan pasar valuta mencerminkan perubahan ekspektasi kebijakan bank sentral secara real-time. Investor perlu memantau secara ketat sinyal kebijakan Federal Reserve, pergerakan harga minyak, dan volatilitas nilai tukar untuk perkembangan selanjutnya.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)