Banyak orang beranggapan bahwa harga saham pasti akan turun pada hari ex-dividen, dan lebih baik menunggu hingga proses ex-dividen selesai sebelum membeli saham. Namun, kenyataannya, pemikiran ini bisa membuat Anda melewatkan peluang yang lebih baik.
Penurunan harga saham pada hari ex-dividen bukanlah fenomena yang pasti
Pertama-tama mari kita lihat dari sisi teori. Pada hari ex-dividen, karena adanya arus kas keluar dari perusahaan, secara teknis harga saham akan menyesuaikan ke bawah. Secara sederhana, misalnya sebuah perusahaan memiliki nilai saham sebesar 35 dolar, termasuk cadangan kas yang terkumpul, dan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 4 dolar per saham, maka secara teori harga saham pada hari ex-dividen seharusnya turun dari 35 dolar menjadi 31 dolar.
Namun kenyataannya, seringkali lebih kompleks dari teori. Berdasarkan data historis, kenaikan maupun penurunan harga saham pada hari ex-dividen sama-sama umum terjadi. Sebagai contoh, Coca-Cola secara stabil membagikan dividen kuartalan, tetapi pada hari ex-dividen September dan November 2023, harga saham justru sedikit naik, dan hanya beberapa hari ex-dividen yang mengalami penurunan. Apple bahkan lebih ekstrem, karena saham saham teknologi sedang populer, pada hari ex-dividen November 2023 harga saham naik dari 182 dolar menjadi 186 dolar, kenaikan sebesar 2,2%; pada hari ex-dividen Mei tahun ini bahkan melonjak 6,18%.
Faktor penentu pergerakan harga saham bukan hanya ex-dividen saja. Sentimen pasar, kinerja perusahaan, prospek industri, dan faktor lain turut mempengaruhi. Saham unggulan seperti Walmart, PepsiCo, Johnson & Johnson biasanya juga cenderung naik pada hari ex-dividen karena investor percaya pada fundamentalnya.
Pertimbangan utama membeli sebelum hari ex-dividen
Daripada menunggu secara pasif setelah hari ex-dividen, lebih baik melakukan pembelian sebelum hari ex-dividen dengan penilaian yang rasional.
Pertama, perhatikan tren harga saham. Jika saham sudah naik tajam sebelum pengumuman ex-dividen dan berada di posisi tinggi, biasanya ada risiko pengambilan keuntungan. Banyak investor memilih menjual sebelum ex-dividen untuk menghindari beban pajak, yang berarti saat masuk pasar harga saham mungkin sudah mencerminkan ekspektasi tersebut. Dalam situasi ini, menunggu bisa lebih bijaksana—menunggu penyesuaian harga dan membeli di level support secara teknikal.
Kedua, perhatikan performa historisnya. Statistik menunjukkan bahwa banyak saham berkualitas masuk ke fase “mengisi kembali hak dividen”—harga saham meskipun turun dalam jangka pendek, namun seiring optimisme investor terhadap prospek perusahaan, harga akan pulih ke level sebelum ex-dividen bahkan lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa investor tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika harga saham selalu berada di bawah harga ex-dividen (terkunci di harga diskon), perlu diwaspadai adanya masalah fundamental perusahaan.
Ketiga, evaluasi fundamental perusahaan. Untuk perusahaan unggulan, yang memiliki arus kas stabil dan rutin membagikan dividen, ex-dividen lebih merupakan penyesuaian struktur harga saham, bukan kerusakan nilai. Membeli saham perusahaan seperti ini sebelum ex-dividen bisa menjadi peluang untuk menambah aset berkualitas dengan harga yang lebih menarik.
Biaya tersembunyi dari transaksi ex-dividen
Saat merencanakan transaksi sebelum dan sesudah hari ex-dividen, jangan abaikan biaya-biaya ini.
Beban pajak dividen adalah yang paling utama. Jika membeli saham dengan dividen tinggi di akun biasa yang dikenai pajak, Anda akan menghadapi dua kerugian sekaligus: pertama, kerugian unrealized capital loss karena harga saham turun saat ex-dividen; kedua, dividen yang diterima juga dikenai pajak. Sebagai contoh, jika membeli di harga 35 dolar sebelum ex-dividen dan harga turun ke 31 dolar saat hari ex-dividen, serta menerima dividen 4 dolar yang kena pajak, biaya pajak ini bisa mengurangi sebagian dari hasil dividen yang diperoleh.
Jika menggunakan akun penunda pajak (seperti IRA), pajak bisa ditunda hingga penarikan, sehingga biaya ini bisa diminimalkan.
Biaya transaksi dan pajak juga harus diperhitungkan. Di pasar saham Taiwan, biaya transaksi sekitar 0,1425% dari harga saham dikalikan diskon (biasanya 50-60%), dan pajak penjualan sebesar 0,3% (untuk ETF 0,1%). Perdagangan yang sering dilakukan akan mengakumulasi biaya ini.
Kapan waktu yang tepat untuk masuk pasar?
Kembali ke pertanyaan utama: apakah membeli sebelum hari ex-dividen benar-benar menguntungkan?
Jawabannya tergantung pada kombinasi tiga faktor berikut:
Apakah saham sudah naik cukup tinggi sebelum pengumuman ex-dividen — jika ya, sebaiknya menunggu penyesuaian
Apakah saham tersebut memiliki karakteristik “mengisi kembali hak dividen” — jika ya, menahan dan memegang jangka panjang akan lebih menguntungkan
Berapa lama Anda berencana memegang saham — jika jangka panjang, tidak perlu terlalu khawatir soal timing
Secara sederhana, untuk saham dengan fundamental kuat dan dividen tinggi, membeli sebelum ex-dividen tidak selalu merugikan, bahkan bisa menjadi strategi penempatan posisi secara rutin. Kuncinya adalah menggabungkan performa saham, pola historis, dan tujuan investasi pribadi, bukan sekadar percaya mitos “beli setelah ex-dividen lebih murah”.
Kebijaksanaan investasi sejati bukanlah memprediksi setiap kenaikan dan penurunan harga saham, melainkan membuat keputusan berdasarkan analisis rasional yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah membeli sebelum tanggal pembagian dividen benar-benar menguntungkan? Tiga fakta tersembunyi tentang saham dengan dividen tinggi
Banyak orang beranggapan bahwa harga saham pasti akan turun pada hari ex-dividen, dan lebih baik menunggu hingga proses ex-dividen selesai sebelum membeli saham. Namun, kenyataannya, pemikiran ini bisa membuat Anda melewatkan peluang yang lebih baik.
Penurunan harga saham pada hari ex-dividen bukanlah fenomena yang pasti
Pertama-tama mari kita lihat dari sisi teori. Pada hari ex-dividen, karena adanya arus kas keluar dari perusahaan, secara teknis harga saham akan menyesuaikan ke bawah. Secara sederhana, misalnya sebuah perusahaan memiliki nilai saham sebesar 35 dolar, termasuk cadangan kas yang terkumpul, dan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 4 dolar per saham, maka secara teori harga saham pada hari ex-dividen seharusnya turun dari 35 dolar menjadi 31 dolar.
Namun kenyataannya, seringkali lebih kompleks dari teori. Berdasarkan data historis, kenaikan maupun penurunan harga saham pada hari ex-dividen sama-sama umum terjadi. Sebagai contoh, Coca-Cola secara stabil membagikan dividen kuartalan, tetapi pada hari ex-dividen September dan November 2023, harga saham justru sedikit naik, dan hanya beberapa hari ex-dividen yang mengalami penurunan. Apple bahkan lebih ekstrem, karena saham saham teknologi sedang populer, pada hari ex-dividen November 2023 harga saham naik dari 182 dolar menjadi 186 dolar, kenaikan sebesar 2,2%; pada hari ex-dividen Mei tahun ini bahkan melonjak 6,18%.
Faktor penentu pergerakan harga saham bukan hanya ex-dividen saja. Sentimen pasar, kinerja perusahaan, prospek industri, dan faktor lain turut mempengaruhi. Saham unggulan seperti Walmart, PepsiCo, Johnson & Johnson biasanya juga cenderung naik pada hari ex-dividen karena investor percaya pada fundamentalnya.
Pertimbangan utama membeli sebelum hari ex-dividen
Daripada menunggu secara pasif setelah hari ex-dividen, lebih baik melakukan pembelian sebelum hari ex-dividen dengan penilaian yang rasional.
Pertama, perhatikan tren harga saham. Jika saham sudah naik tajam sebelum pengumuman ex-dividen dan berada di posisi tinggi, biasanya ada risiko pengambilan keuntungan. Banyak investor memilih menjual sebelum ex-dividen untuk menghindari beban pajak, yang berarti saat masuk pasar harga saham mungkin sudah mencerminkan ekspektasi tersebut. Dalam situasi ini, menunggu bisa lebih bijaksana—menunggu penyesuaian harga dan membeli di level support secara teknikal.
Kedua, perhatikan performa historisnya. Statistik menunjukkan bahwa banyak saham berkualitas masuk ke fase “mengisi kembali hak dividen”—harga saham meskipun turun dalam jangka pendek, namun seiring optimisme investor terhadap prospek perusahaan, harga akan pulih ke level sebelum ex-dividen bahkan lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa investor tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika harga saham selalu berada di bawah harga ex-dividen (terkunci di harga diskon), perlu diwaspadai adanya masalah fundamental perusahaan.
Ketiga, evaluasi fundamental perusahaan. Untuk perusahaan unggulan, yang memiliki arus kas stabil dan rutin membagikan dividen, ex-dividen lebih merupakan penyesuaian struktur harga saham, bukan kerusakan nilai. Membeli saham perusahaan seperti ini sebelum ex-dividen bisa menjadi peluang untuk menambah aset berkualitas dengan harga yang lebih menarik.
Biaya tersembunyi dari transaksi ex-dividen
Saat merencanakan transaksi sebelum dan sesudah hari ex-dividen, jangan abaikan biaya-biaya ini.
Beban pajak dividen adalah yang paling utama. Jika membeli saham dengan dividen tinggi di akun biasa yang dikenai pajak, Anda akan menghadapi dua kerugian sekaligus: pertama, kerugian unrealized capital loss karena harga saham turun saat ex-dividen; kedua, dividen yang diterima juga dikenai pajak. Sebagai contoh, jika membeli di harga 35 dolar sebelum ex-dividen dan harga turun ke 31 dolar saat hari ex-dividen, serta menerima dividen 4 dolar yang kena pajak, biaya pajak ini bisa mengurangi sebagian dari hasil dividen yang diperoleh.
Jika menggunakan akun penunda pajak (seperti IRA), pajak bisa ditunda hingga penarikan, sehingga biaya ini bisa diminimalkan.
Biaya transaksi dan pajak juga harus diperhitungkan. Di pasar saham Taiwan, biaya transaksi sekitar 0,1425% dari harga saham dikalikan diskon (biasanya 50-60%), dan pajak penjualan sebesar 0,3% (untuk ETF 0,1%). Perdagangan yang sering dilakukan akan mengakumulasi biaya ini.
Kapan waktu yang tepat untuk masuk pasar?
Kembali ke pertanyaan utama: apakah membeli sebelum hari ex-dividen benar-benar menguntungkan?
Jawabannya tergantung pada kombinasi tiga faktor berikut:
Secara sederhana, untuk saham dengan fundamental kuat dan dividen tinggi, membeli sebelum ex-dividen tidak selalu merugikan, bahkan bisa menjadi strategi penempatan posisi secara rutin. Kuncinya adalah menggabungkan performa saham, pola historis, dan tujuan investasi pribadi, bukan sekadar percaya mitos “beli setelah ex-dividen lebih murah”.
Kebijaksanaan investasi sejati bukanlah memprediksi setiap kenaikan dan penurunan harga saham, melainkan membuat keputusan berdasarkan analisis rasional yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.