Dividen saham: Memahami sistem pengembalian pembayaran kepada investor

Investasi saham dengan kebijakan pembayaran dividen adalah salah satu cara yang membantu investor untuk menghasilkan pendapatan dari kepemilikan saham dividen secara berkelanjutan. Lebih istimewa lagi, ada peluang untuk meningkatkan nilai modal dari pergerakan harga saham secara bersamaan.

Apa sebenarnya arti dari saham dividen

Saham dividen, atau saham yang secara rutin membayar pendapatan kepada pemegang saham, adalah saham dari perusahaan yang dikelola dengan sistem pembayaran laba kembali kepada pemegang saham sesuai rencana yang telah ditetapkan. Pembayaran dividen bergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan harus disetujui oleh rapat umum pemegang saham.

Ketika perusahaan memperoleh laba setiap tahun, laba tersebut dibagi bagian tertentu. Sebagian dialokasikan untuk investasi lanjutan guna memperluas kegiatan usaha, dan sisanya dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen.

Contohnya, jika perusahaan mengumumkan pembayaran dividen sebesar 1,75 Baht per saham dan investor memegang 10.000 saham, maka total dividen yang akan diterima adalah 17.500 Baht (sebelum dipotong pajak). Hak ini berlaku selama investor memegang saham sampai hari ex-dividen (XD).

Memahami berbagai metode pembayaran dividen

Pembayaran pendapatan kepada pemegang saham tidak harus berupa uang tunai saja, sehingga sistem pembayaran pun beragam.

Sesuai jenis pembayaran

Uang tunai adalah metode yang paling umum dan paling populer. Investor akan menerima aliran kas seperti mendapatkan bunga dari deposito, dengan potongan pajak 10% sebelum transfer.

Saham adalah pemberian hasil dalam bentuk saham biasa yang baru diterbitkan. Metode ini membantu perusahaan menjaga arus kas dan memberi pilihan kepada investor untuk menjual saham tersebut menjadi uang tunai. Pembayaran dividen dalam bentuk saham biasanya meningkatkan jumlah saham di pasar, tetapi investor tidak perlu membayar uang untuk mendapatkan saham tambahan.

Berdasarkan periode waktu

Dividen tahunan adalah pembayaran dividen dari laba perusahaan yang diketahui selama periode penutupan laporan keuangan, biasanya tidak lebih dari bulan Maret setiap tahun, dan harus disetujui dalam rapat umum pemegang saham sebelum pembayaran.

Dividen interim adalah pembayaran dividen tambahan di luar dividen tahunan, biasanya terjadi pada bulan Agustus-September, untuk perusahaan yang memiliki kebijakan membayar dividen dua kali setahun.

Istilah penting dalam menilai saham dividen

Analisis dividen saham memerlukan indikator-indikator yang beragam agar mendapatkan gambaran yang jelas.

Kebijakan pembayaran (Dividend Policy)

Setiap perusahaan memiliki kebijakan pembayaran dividen yang berbeda, misalnya ada perusahaan yang membayar seluruh laba dari anak perusahaan, dan ada pula yang membayar tidak kurang dari 25% dari laba bersih.

Jika perusahaan memiliki laba per saham sebesar 3,3 Baht dan kebijakan membayar 100% dari dividen, maka kemungkinan pembayaran adalah 3,3 Baht per saham.

Perusahaan lain dengan laba per saham 2,64 Baht dan kebijakan membayar minimal 25%, maka kemungkinan pembayaran minimal adalah 0,66 Baht per saham.

Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio)

Adalah proporsi uang dividen yang dibayarkan secara aktual terhadap laba bersih per saham, menunjukkan kepada investor bagian laba yang dikembalikan kepada pemegang saham.

Rumus: Rasio pembayaran dividen (%) = (Dividen per saham / Laba bersih per saham) × 100

Contoh: Perusahaan membayar dividen sebesar 4,72 Baht, tetapi laba per saham hanya 3,28 Baht. Rasio pembayaran melebihi 100%, menunjukkan laba yang diakumulasi diambil keluar untuk dibagikan.

Contoh lain: Perusahaan membayar dividen 2 Baht dari laba per saham 2,64 Baht, maka rasio pembayaran adalah 75%.

Imbal hasil dividen (Dividend Yield)

Adalah proporsi pendapatan dividen terhadap investasi yang digunakan. Indikator ini menunjukkan berapa persen hasil yang diperoleh dari investasi tersebut.

Rumus: Imbal hasil dividen (%) = (Dividen per saham / Harga saham) × 100

Contoh: Jika investor A membeli saham seharga 50 Baht dan menerima dividen 4,72 Baht, maka hasilnya adalah 9,44%.

Berbeda dengan investor B yang membeli di harga 72,75 Baht, hasilnya hanya sekitar 6,5% dari dividen yang sama.

Langkah-langkah membeli saham dividen

1. Membuka rekening di broker

Investor harus menyiapkan salinan KTP, salinan buku tabungan, dan dokumen dari broker. Mungkin juga diminta dokumen laporan transaksi rekening. Beberapa broker akan menentukan batasan volume transaksi berdasarkan riwayat keuangan.

Disarankan untuk mendaftar layanan E-Dividend agar dividen otomatis ditransfer ke rekening bank saat dibayarkan. Proses ini memakan waktu 1 sampai 5 hari kerja.

2. Transfer dana ke rekening

Setelah mendapatkan persetujuan, investor dapat mentransfer dana ke rekening saham. Dana ini akan digunakan sebagai jaminan dan limit transaksi, dan dapat langsung digunakan untuk membeli saham jika menemukan saham dividen yang menarik dengan harga yang sesuai.

3. Analisis dan pilih saham dividen

Investor disarankan melakukan studi, mengikuti harga saham dari daftar pantauan (Watch List), dan menggunakan grafik teknikal untuk menilai titik masuk. Selain itu, juga dapat menggunakan analisis fundamental untuk menentukan harga menarik untuk membeli.

4. Pantau data kinerja

Investor harus mengikuti laporan laba tahunan perusahaan untuk memperkirakan pembayaran dividen tahun tersebut, lalu menunggu pengumuman hari ex-dividen (XD) dan keputusan rapat umum pemegang saham. Setelah disetujui, harus memegang saham sampai hari XD agar berhak menerima dividen.

5. Terima dividen

Dividen akan ditransfer ke rekening yang terdaftar dalam layanan E-Dividend dalam waktu satu bulan setelah keputusan pembayaran. Pajak 10% akan dipotong terlebih dahulu. Investor dapat mengurangi pajak ini saat pelaporan pajak akhir tahun.

Tips cerdas memilih saham dividen

Cari perusahaan yang mampu menghasilkan laba secara berkelanjutan

Karena dividen berasal dari laba, memilih perusahaan yang sehat dan mampu menghasilkan laba jangka panjang adalah fondasi utama. Ini menjamin perusahaan dapat membayar dividen secara konsisten tanpa menurunkan nilai saham atau kondisi usaha.

Hasil harus melebihi tingkat inflasi

Setidaknya, hasil dividen harus lebih tinggi dari tingkat inflasi, yang sekitar 2% per tahun. Ini adalah cara investor menjaga nilai kekayaan.

Pantau kebijakan dividen yang masuk akal

Tingkat dividen yang sangat tinggi dan pembayaran yang terus-menerus tidak nyata. Jika menemukan saham dengan hasil tinggi secara misterius, perlu dicek apakah pembayaran tersebut hanya sekali atau berasal dari laba akumulasi yang sedang menipis. Pembayaran dividen seperti ini biasanya tidak berlangsung lama, dan setelah beberapa kali pembayaran tinggi, investor harus menanggung risiko memegang saham yang nilainya menurun atau tidak stabil.

Cari pola pembayaran yang konsisten dari waktu ke waktu

Jangan hanya menilai dari rasio pembayaran dalam satu tahun, tetapi telusuri riwayat perusahaan apakah secara konsisten membayar dividen. Perusahaan yang rutin membayar dividen menunjukkan kestabilan keuangan.

Tingkatkan efisiensi pengelolaan biaya

Meskipun dividen sama, hasilnya berbeda tergantung biaya kepemilikan saham. Semakin rendah biaya, semakin tinggi hasil dari dividen.

Contoh: Investor A membeli saham dividen seharga 5 Baht dan mendapatkan dividen 1 Baht, hasilnya 20%.

Investor B membeli saham yang sama di harga 6 Baht dan mendapatkan dividen yang sama 1 Baht, hasilnya hanya 16,6%.

Menentukan waktu pembelian yang tepat adalah faktor penting untuk meningkatkan hasil dari saham dividen.