Amerika Serikat sebagai salah satu instrumen investasi paling aman di dunia, menarik perhatian banyak investor. Tetapi bagi investor yang baru memasuki pasar, pertanyaan tentang cara membeli obligasi negara, bagaimana memilih, dan bagaimana menghitung hasilnya seringkali membingungkan. Hari ini kita akan membahas panduan investasi obligasi Amerika Serikat secara mendalam.
Mengenal Obligasi Negara Amerika Serikat
Obligasi negara Amerika Serikat (U.S. Treasury Bonds) pada dasarnya adalah cara pemerintah mengumpulkan dana dari publik. Pemerintah AS menerbitkan obligasi untuk meminjam uang dari investor, dan berjanji akan mengembalikan pokok dan membayar bunga pada saat jatuh tempo. Karena peringkat kredit pemerintah AS sangat tinggi, obligasi ini dipandang sebagai aset dengan likuiditas tinggi dan risiko sangat rendah oleh investor global.
Baik investor individu maupun institusi, obligasi AS menjadi bagian penting dalam portofolio investasi, digunakan untuk menyeimbangkan risiko dan memperoleh pendapatan stabil.
Jenis dan Karakteristik Utama Obligasi Negara
Obligasi AS dibagi menjadi empat kategori utama berdasarkan jangka waktu jatuh tempo, masing-masing memiliki karakteristik berbeda:
Surat Utang Jangka Pendek (Treasury Bills)
Surat utang jangka pendek ini memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu tahun, biasanya diterbitkan dengan periode 4 minggu, 13 minggu, 26 minggu, atau 52 minggu.
Obligasi ini diterbitkan dengan diskonto, dan pembayaran bunga dilakukan saat jatuh tempo. Investor tidak menerima bunga secara berkala, melainkan membeli dengan harga diskonto di bawah nilai nominal, dan saat jatuh tempo akan menerima nilai nominal. Sebagai contoh, surat utang jangka pendek yang diterbitkan dengan diskonto 1%, investor membeli dengan harga 99 dolar dan menerima 100 dolar saat jatuh tempo, mendapatkan keuntungan 1 dolar.
Karena jangka waktu yang singkat dan perputaran cepat, surat utang jangka pendek sangat cocok untuk investor yang mencari fleksibilitas dalam pengelolaan portofolio.
Surat Utang Jangka Menengah (Treasury Notes)
Surat utang jangka menengah memiliki masa jatuh tempo antara 2 hingga 10 tahun, dengan periode penerbitan umum 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun.
Obligasi ini menggunakan pembayaran bunga setiap enam bulan. Surat utang 10 tahun, karena pentingnya, disebut sebagai “penentu harga aset global” dan menjadi indikator penting dalam analisis tren pasar obligasi.
Obligasi Jangka Panjang (Treasury Bonds)
Obligasi jangka panjang memiliki jangka waktu terbesar, biasanya 10 hingga 30 tahun, dan umumnya diterbitkan dalam bentuk 30 tahun.
Ini juga menggunakan mekanisme pembayaran bunga setiap enam bulan. Meskipun jangka waktunya panjang, karena dapat diperdagangkan bebas di pasar sekunder, likuiditasnya sebenarnya lebih baik dari yang diperkirakan.
Obligasi Perlindungan Inflasi (TIPS)
Keunggulan utama TIPS adalah mekanisme terkait inflasi dan pokoknya. Pokok obligasi akan disesuaikan secara berkala berdasarkan Indeks Harga Konsumen (CPI).
Ketika inflasi meningkat, nilai pokok akan bertambah, dan pembayaran bunga juga akan meningkat; jika terjadi deflasi, pokok akan disesuaikan turun, tetapi pemerintah menjamin pengembalian minimal sebesar nilai nominal saat jatuh tempo.
Misalnya, membeli TIPS dengan nilai nominal 1.000 dolar dan tingkat bunga tetap 1%, jika inflasi tahun tersebut mencapai 5%, pokok akan disesuaikan menjadi 1.050 dolar, dan bunga tahunan menjadi 10,5 dolar (lebih tinggi dari 10 dolar awal).
Tabel Perbandingan Jenis Obligasi
Jenis Obligasi
Jangka Waktu
Cara Pembayaran Bunga
Cocok untuk Investor
Surat Utang Jangka Pendek
Kurang dari 1 tahun
Diskonto (tanpa bunga berkala)
Investor jangka pendek yang mencari likuiditas tinggi
Surat Utang Jangka Menengah
2–10 tahun
Pembayaran bunga setiap enam bulan
Investor dengan strategi jangka menengah
Obligasi Jangka Panjang
10–30 tahun
Pembayaran bunga setiap enam bulan
Investor yang mencari pendapatan stabil jangka panjang
Secara umum, hasil obligasi jangka panjang lebih tinggi daripada jangka pendek. Namun, belakangan ini, kenaikan suku bunga Federal Reserve menyebabkan suku bunga jangka pendek melonjak, dan muncul fenomena inverted yield curve, yang melanggar pola tradisional hasil investasi.
Mekanisme Penerbitan dan Penawaran Obligasi
Obligasi AS diterbitkan secara berkala melalui lelang, dan investor dapat melihat jadwal lelang obligasi melalui saluran resmi Departemen Keuangan AS.
Lelang surat utang jangka pendek, menengah, dan panjang memiliki frekuensi berbeda. Misalnya, surat utang jangka pendek 13 minggu dan 26 minggu dilelang setiap minggu, sedangkan obligasi 10 tahun dilelang pada bulan tertentu (Februari, Mei, Agustus, November).
Cara Investasi Obligasi AS di Taiwan
Bagi investor Taiwan, membeli obligasi AS dapat dilakukan melalui tiga cara utama, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan:
Solusi 1: Membeli obligasi secara langsung
Melalui broker domestik maupun internasional, membeli obligasi yang sudah diperdagangkan di pasar sekunder. Broker luar negeri menawarkan variasi produk yang lebih banyak, harga yang lebih cepat diperbarui, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan broker domestik.
Proses transaksi meliputi:
Membuka akun sekuritas di broker
Menyeleksi obligasi berdasarkan jangka waktu, hasil, dan kriteria lain
Melakukan order dengan harga pasar atau limit
Setelah membeli, menerima bunga secara berkala, dan dapat menjual kembali di pasar sekunder kapan saja
Kekurangan: Modal awal relatif besar (biasanya di atas 1.000 dolar), risiko biaya transaksi dan fluktuasi harga.
Solusi 2: Reksa dana obligasi
Reksa dana obligasi menggabungkan berbagai obligasi, mengurangi risiko dari satu obligasi tunggal. Modal awal relatif rendah, sekitar 100 dolar, tetapi harus membayar biaya pengelolaan dana.
Solusi 3: ETF obligasi (paling cocok untuk investor kecil)
ETF obligasi seperti saham yang dapat diperdagangkan di platform trading, memungkinkan investor secara tidak langsung memiliki portofolio obligasi negara. Biaya transaksi jauh lebih rendah daripada reksa dana tradisional, cocok untuk investor yang ingin berpartisipasi dengan modal kecil.
Beberapa ETF obligasi AS yang umum meliputi:
TLT (obligasi jangka panjang di atas 20 tahun)
IEF (obligasi menengah 7–10 tahun)
SHY (obligasi jangka pendek 1–3 tahun)
VGSH (indeks obligasi jangka pendek)
TIP (obligasi perlindungan inflasi)
GOVT (indeks obligasi pemerintah AS)
Perbandingan Tiga Cara Investasi
Cara Investasi
Modal Awal
Diversifikasi Risiko
Biaya Pengelolaan
Ada Jatuh Tempo?
Membeli obligasi langsung
Tinggi
Tidak
Tidak
Ya
Reksa dana obligasi
Rendah
Ya
Lebih tinggi
Tidak
ETF obligasi
Paling rendah
Ya
Paling rendah
Tidak
Hasil Obligasi: Konsep dan Perhitungan
Saat membeli obligasi, investor sering berhadapan dengan dua konsep penting: hasil saat ini (current yield) dan hasil sampai jatuh tempo (YTM).
Hasil saat ini
Cara paling langsung untuk menghitung adalah:
Hasil saat ini = Bunga tahunan ÷ Harga pasar saat ini × 100%
Ini mencerminkan tingkat pengembalian real-time berdasarkan harga pasar saat ini.
Hasil sampai jatuh tempo (YTM)
YTM adalah tingkat pengembalian tahunan riil yang akan diperoleh investor jika memegang obligasi sampai jatuh tempo, dan perhitungannya cukup kompleks karena mempertimbangkan pendapatan bunga, selisih pokok, dan nilai waktu uang.
Untungnya, investor tidak perlu menghitung secara manual. Federal Reserve, Departemen Keuangan AS, dan lembaga resmi lainnya merilis kurva hasil setiap hari, dan situs berita keuangan (seperti Investing.com, CNBC) serta platform broker menyediakan fitur pencarian data YTM secara real-time.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Harga Obligasi AS
Harga obligasi dan hasilnya memiliki hubungan terbalik: semakin tinggi harga, semakin rendah hasilnya, dan sebaliknya.
Memahami faktor yang mempengaruhi harga obligasi sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi:
Faktor Internal
Jangka waktu dan tingkat kupon: Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang memiliki risiko lebih besar, sehingga diterbitkan dengan harga lebih rendah untuk menarik investor.
Faktor Eksternal
Perubahan lingkungan suku bunga: Ketika bank sentral AS menaikkan suku bunga, obligasi baru yang diterbitkan menawarkan kupon lebih tinggi, sehingga obligasi lama menjadi kurang menarik dan harganya turun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, harga obligasi naik. Dua tahun terakhir, kenaikan agresif suku bunga Fed menyebabkan harga obligasi turun drastis dan hasilnya melonjak.
Siklus ekonomi: Saat resesi, suku bunga turun, dana mengalir ke pasar obligasi, menaikkan harga obligasi; saat ekonomi berkembang, sebaliknya.
Ekspektasi inflasi: Inflasi yang meningkat akan mendorong suku bunga naik. Investor khawatir bunga obligasi tidak cukup untuk melindungi daya beli, sehingga mereka menuntut harga obligasi lebih rendah untuk mengompensasi risiko premi.
Jumlah penerbitan: Penerbitan obligasi yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan penawaran dan permintaan pasar, menekan harga.
Obligasi vs Instrumen Investasi Lain
Jika Anda mempertimbangkan masuk ke pasar AS, selain obligasi tradisional, ada pilihan lain yang patut diperhatikan.
Karakteristik instrumen investasi berbeda secara signifikan: obligasi memiliki biaya transaksi lebih tinggi tetapi risiko sangat rendah, cocok untuk investor konservatif; instrumen keuangan lain menawarkan lebih banyak variasi transaksi dan potensi hasil, tetapi risiko juga lebih tinggi.
Untuk investor dengan toleransi risiko dan tujuan investasi berbeda, tersedia berbagai opsi pengelolaan portofolio. Kunci utama membeli obligasi adalah memilih instrumen dan metode yang sesuai dengan kondisi pribadi.
Baik investor konservatif yang mengutamakan pendapatan tetap, maupun institusi yang mencari diversifikasi aset, obligasi AS layak dipertimbangkan sebagai bagian penting dari portofolio investasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ingin berinvestasi obligasi pemerintah AS? Artikel ini mengulas cara membeli obligasi dan metode perhitungan hasilnya
Amerika Serikat sebagai salah satu instrumen investasi paling aman di dunia, menarik perhatian banyak investor. Tetapi bagi investor yang baru memasuki pasar, pertanyaan tentang cara membeli obligasi negara, bagaimana memilih, dan bagaimana menghitung hasilnya seringkali membingungkan. Hari ini kita akan membahas panduan investasi obligasi Amerika Serikat secara mendalam.
Mengenal Obligasi Negara Amerika Serikat
Obligasi negara Amerika Serikat (U.S. Treasury Bonds) pada dasarnya adalah cara pemerintah mengumpulkan dana dari publik. Pemerintah AS menerbitkan obligasi untuk meminjam uang dari investor, dan berjanji akan mengembalikan pokok dan membayar bunga pada saat jatuh tempo. Karena peringkat kredit pemerintah AS sangat tinggi, obligasi ini dipandang sebagai aset dengan likuiditas tinggi dan risiko sangat rendah oleh investor global.
Baik investor individu maupun institusi, obligasi AS menjadi bagian penting dalam portofolio investasi, digunakan untuk menyeimbangkan risiko dan memperoleh pendapatan stabil.
Jenis dan Karakteristik Utama Obligasi Negara
Obligasi AS dibagi menjadi empat kategori utama berdasarkan jangka waktu jatuh tempo, masing-masing memiliki karakteristik berbeda:
Surat Utang Jangka Pendek (Treasury Bills)
Surat utang jangka pendek ini memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu tahun, biasanya diterbitkan dengan periode 4 minggu, 13 minggu, 26 minggu, atau 52 minggu.
Obligasi ini diterbitkan dengan diskonto, dan pembayaran bunga dilakukan saat jatuh tempo. Investor tidak menerima bunga secara berkala, melainkan membeli dengan harga diskonto di bawah nilai nominal, dan saat jatuh tempo akan menerima nilai nominal. Sebagai contoh, surat utang jangka pendek yang diterbitkan dengan diskonto 1%, investor membeli dengan harga 99 dolar dan menerima 100 dolar saat jatuh tempo, mendapatkan keuntungan 1 dolar.
Karena jangka waktu yang singkat dan perputaran cepat, surat utang jangka pendek sangat cocok untuk investor yang mencari fleksibilitas dalam pengelolaan portofolio.
Surat Utang Jangka Menengah (Treasury Notes)
Surat utang jangka menengah memiliki masa jatuh tempo antara 2 hingga 10 tahun, dengan periode penerbitan umum 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun.
Obligasi ini menggunakan pembayaran bunga setiap enam bulan. Surat utang 10 tahun, karena pentingnya, disebut sebagai “penentu harga aset global” dan menjadi indikator penting dalam analisis tren pasar obligasi.
Obligasi Jangka Panjang (Treasury Bonds)
Obligasi jangka panjang memiliki jangka waktu terbesar, biasanya 10 hingga 30 tahun, dan umumnya diterbitkan dalam bentuk 30 tahun.
Ini juga menggunakan mekanisme pembayaran bunga setiap enam bulan. Meskipun jangka waktunya panjang, karena dapat diperdagangkan bebas di pasar sekunder, likuiditasnya sebenarnya lebih baik dari yang diperkirakan.
Obligasi Perlindungan Inflasi (TIPS)
Keunggulan utama TIPS adalah mekanisme terkait inflasi dan pokoknya. Pokok obligasi akan disesuaikan secara berkala berdasarkan Indeks Harga Konsumen (CPI).
Ketika inflasi meningkat, nilai pokok akan bertambah, dan pembayaran bunga juga akan meningkat; jika terjadi deflasi, pokok akan disesuaikan turun, tetapi pemerintah menjamin pengembalian minimal sebesar nilai nominal saat jatuh tempo.
Misalnya, membeli TIPS dengan nilai nominal 1.000 dolar dan tingkat bunga tetap 1%, jika inflasi tahun tersebut mencapai 5%, pokok akan disesuaikan menjadi 1.050 dolar, dan bunga tahunan menjadi 10,5 dolar (lebih tinggi dari 10 dolar awal).
Tabel Perbandingan Jenis Obligasi
Secara umum, hasil obligasi jangka panjang lebih tinggi daripada jangka pendek. Namun, belakangan ini, kenaikan suku bunga Federal Reserve menyebabkan suku bunga jangka pendek melonjak, dan muncul fenomena inverted yield curve, yang melanggar pola tradisional hasil investasi.
Mekanisme Penerbitan dan Penawaran Obligasi
Obligasi AS diterbitkan secara berkala melalui lelang, dan investor dapat melihat jadwal lelang obligasi melalui saluran resmi Departemen Keuangan AS.
Lelang surat utang jangka pendek, menengah, dan panjang memiliki frekuensi berbeda. Misalnya, surat utang jangka pendek 13 minggu dan 26 minggu dilelang setiap minggu, sedangkan obligasi 10 tahun dilelang pada bulan tertentu (Februari, Mei, Agustus, November).
Cara Investasi Obligasi AS di Taiwan
Bagi investor Taiwan, membeli obligasi AS dapat dilakukan melalui tiga cara utama, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan:
Solusi 1: Membeli obligasi secara langsung
Melalui broker domestik maupun internasional, membeli obligasi yang sudah diperdagangkan di pasar sekunder. Broker luar negeri menawarkan variasi produk yang lebih banyak, harga yang lebih cepat diperbarui, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan broker domestik.
Proses transaksi meliputi:
Keunggulan: Likuiditas tinggi, pengelolaan portofolio fleksibel.
Kekurangan: Modal awal relatif besar (biasanya di atas 1.000 dolar), risiko biaya transaksi dan fluktuasi harga.
Solusi 2: Reksa dana obligasi
Reksa dana obligasi menggabungkan berbagai obligasi, mengurangi risiko dari satu obligasi tunggal. Modal awal relatif rendah, sekitar 100 dolar, tetapi harus membayar biaya pengelolaan dana.
Solusi 3: ETF obligasi (paling cocok untuk investor kecil)
ETF obligasi seperti saham yang dapat diperdagangkan di platform trading, memungkinkan investor secara tidak langsung memiliki portofolio obligasi negara. Biaya transaksi jauh lebih rendah daripada reksa dana tradisional, cocok untuk investor yang ingin berpartisipasi dengan modal kecil.
Beberapa ETF obligasi AS yang umum meliputi:
Perbandingan Tiga Cara Investasi
Hasil Obligasi: Konsep dan Perhitungan
Saat membeli obligasi, investor sering berhadapan dengan dua konsep penting: hasil saat ini (current yield) dan hasil sampai jatuh tempo (YTM).
Hasil saat ini
Cara paling langsung untuk menghitung adalah:
Hasil saat ini = Bunga tahunan ÷ Harga pasar saat ini × 100%
Ini mencerminkan tingkat pengembalian real-time berdasarkan harga pasar saat ini.
Hasil sampai jatuh tempo (YTM)
YTM adalah tingkat pengembalian tahunan riil yang akan diperoleh investor jika memegang obligasi sampai jatuh tempo, dan perhitungannya cukup kompleks karena mempertimbangkan pendapatan bunga, selisih pokok, dan nilai waktu uang.
Untungnya, investor tidak perlu menghitung secara manual. Federal Reserve, Departemen Keuangan AS, dan lembaga resmi lainnya merilis kurva hasil setiap hari, dan situs berita keuangan (seperti Investing.com, CNBC) serta platform broker menyediakan fitur pencarian data YTM secara real-time.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Harga Obligasi AS
Harga obligasi dan hasilnya memiliki hubungan terbalik: semakin tinggi harga, semakin rendah hasilnya, dan sebaliknya.
Memahami faktor yang mempengaruhi harga obligasi sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi:
Faktor Internal
Jangka waktu dan tingkat kupon: Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang memiliki risiko lebih besar, sehingga diterbitkan dengan harga lebih rendah untuk menarik investor.
Faktor Eksternal
Perubahan lingkungan suku bunga: Ketika bank sentral AS menaikkan suku bunga, obligasi baru yang diterbitkan menawarkan kupon lebih tinggi, sehingga obligasi lama menjadi kurang menarik dan harganya turun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, harga obligasi naik. Dua tahun terakhir, kenaikan agresif suku bunga Fed menyebabkan harga obligasi turun drastis dan hasilnya melonjak.
Siklus ekonomi: Saat resesi, suku bunga turun, dana mengalir ke pasar obligasi, menaikkan harga obligasi; saat ekonomi berkembang, sebaliknya.
Ekspektasi inflasi: Inflasi yang meningkat akan mendorong suku bunga naik. Investor khawatir bunga obligasi tidak cukup untuk melindungi daya beli, sehingga mereka menuntut harga obligasi lebih rendah untuk mengompensasi risiko premi.
Jumlah penerbitan: Penerbitan obligasi yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan penawaran dan permintaan pasar, menekan harga.
Obligasi vs Instrumen Investasi Lain
Jika Anda mempertimbangkan masuk ke pasar AS, selain obligasi tradisional, ada pilihan lain yang patut diperhatikan.
Karakteristik instrumen investasi berbeda secara signifikan: obligasi memiliki biaya transaksi lebih tinggi tetapi risiko sangat rendah, cocok untuk investor konservatif; instrumen keuangan lain menawarkan lebih banyak variasi transaksi dan potensi hasil, tetapi risiko juga lebih tinggi.
Untuk investor dengan toleransi risiko dan tujuan investasi berbeda, tersedia berbagai opsi pengelolaan portofolio. Kunci utama membeli obligasi adalah memilih instrumen dan metode yang sesuai dengan kondisi pribadi.
Baik investor konservatif yang mengutamakan pendapatan tetap, maupun institusi yang mencari diversifikasi aset, obligasi AS layak dipertimbangkan sebagai bagian penting dari portofolio investasi.