Menghadapi pengurangan modal saham, banyak investor terjebak dalam dilema: apakah mengambil kesempatan untuk menjual, atau terus memegang? Ini bukan pertanyaan sederhana ya atau tidak, melainkan keputusan yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang mekanisme pengurangan modal, serta penilaian terhadap situasi pribadi.
Pertama, pahami dulu: apa sebenarnya pengurangan modal itu?
Pengurangan modal adalah tindakan perusahaan secara sukarela mengurangi total saham yang telah diterbitkan. Terdengar agak rumit, tetapi pada dasarnya perusahaan melakukan pembelian kembali sebagian saham dari pasar, atau langsung membatalkan saham yang tidak terdaftar, sehingga jumlah saham yang beredar akhirnya menurun.
Mengapa perusahaan melakukan ini? Alasan beragam:
Restrukturisasi keuangan: Ketika perusahaan mengalami kerugian besar, pengurangan modal dapat membantu menyesuaikan struktur keuangan, mengurangi beban kerugian
Meningkatkan nilai per saham: Jumlah saham berkurang, laba per saham dan nilai asetnya meningkat, tampak lebih menarik
Pengembalian kepada pemegang saham: Melalui pengurangan modal, perusahaan mewujudkan pengembalian modal, sehingga investor berbagi hasil perusahaan
Mengurangi tekanan utang: Dalam beberapa kasus, pengurangan modal dapat meredakan kondisi utang perusahaan
Setelah pengurangan modal, apakah saham masih berharga?
Ini adalah pertanyaan yang paling dikhawatirkan investor. Jawabannya adalah: tergantung pada alasan pengurangan modal dan reaksi pasar.
Pengaruh positif pengurangan modal terhadap harga saham:
Laba per saham akan meningkat. Misalnya, perusahaan dengan laba tahunan 100 juta, memiliki 1 juta saham, laba per saham 0,01 yuan; setelah pengurangan modal menjadi 500 ribu saham, laba per saham menjadi 0,02 yuan. Dengan laba yang sama, harga saham tampak lebih berharga.
Jumlah saham yang beredar berkurang bisa mendorong kenaikan harga saham. Pasar dengan pasokan yang berkurang, permintaan tetap, biasanya harga akan naik.
Namun, juga perlu waspada terhadap sinyal negatif:
Jika perusahaan melakukan pengurangan modal karena kesulitan operasional, kerugian besar, dan terpaksa melakukan pengurangan modal, ini bisa dilihat pasar sebagai sinyal peringatan. Harga saham malah bisa turun.
Perhitungan harga saham sebenarnya tidak rumit:
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah harus menjual saat pengurangan modal saham? Panduan wajib bagi investor untuk menjual saat pengurangan modal
Menghadapi pengurangan modal saham, banyak investor terjebak dalam dilema: apakah mengambil kesempatan untuk menjual, atau terus memegang? Ini bukan pertanyaan sederhana ya atau tidak, melainkan keputusan yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang mekanisme pengurangan modal, serta penilaian terhadap situasi pribadi.
Pertama, pahami dulu: apa sebenarnya pengurangan modal itu?
Pengurangan modal adalah tindakan perusahaan secara sukarela mengurangi total saham yang telah diterbitkan. Terdengar agak rumit, tetapi pada dasarnya perusahaan melakukan pembelian kembali sebagian saham dari pasar, atau langsung membatalkan saham yang tidak terdaftar, sehingga jumlah saham yang beredar akhirnya menurun.
Mengapa perusahaan melakukan ini? Alasan beragam:
Setelah pengurangan modal, apakah saham masih berharga?
Ini adalah pertanyaan yang paling dikhawatirkan investor. Jawabannya adalah: tergantung pada alasan pengurangan modal dan reaksi pasar.
Pengaruh positif pengurangan modal terhadap harga saham:
Laba per saham akan meningkat. Misalnya, perusahaan dengan laba tahunan 100 juta, memiliki 1 juta saham, laba per saham 0,01 yuan; setelah pengurangan modal menjadi 500 ribu saham, laba per saham menjadi 0,02 yuan. Dengan laba yang sama, harga saham tampak lebih berharga.
Jumlah saham yang beredar berkurang bisa mendorong kenaikan harga saham. Pasar dengan pasokan yang berkurang, permintaan tetap, biasanya harga akan naik.
Namun, juga perlu waspada terhadap sinyal negatif:
Jika perusahaan melakukan pengurangan modal karena kesulitan operasional, kerugian besar, dan terpaksa melakukan pengurangan modal, ini bisa dilihat pasar sebagai sinyal peringatan. Harga saham malah bisa turun.
Perhitungan harga saham sebenarnya tidak rumit: