RMB terhadap USD terus menguat ke 6.85! Goldman Sachs optimis, proses internasionalisasi berpotensi mempercepat

Nilai tukar menyentuh level terendah dalam satu tahun, tren penguatan yang jelas

Kinerja Renminbi akhir-akhir ini cukup kuat, harga off-shore dolar AS terhadap Renminbi (USD/CNH) telah turun ke 7.0779, sedangkan harga on-shore (USD/CNY) bahkan turun ke 7.0824, keduanya mencatat level terendah dalam lebih dari satu tahun. Hal ini mencerminkan terus meluasnya ruang penguatan Renminbi—seiring Federal Reserve memasuki siklus penurunan suku bunga, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut.

Data resmi secara lebih langsung menunjukkan perubahan ini. Hingga 21 November, indeks nilai tukar Renminbi CFETS naik ke 98.22, mencapai level tertinggi sejak April tahun ini. Jika dibandingkan dengan periode ketegangan perdagangan tahun 2018 yang menyebabkan Renminbi melemah sekitar 5%, pada tahun 2025 Renminbi justru diperkirakan menguat hampir 3%, perubahan yang sangat signifikan.

Panduan kebijakan dan resonansi pasar

Daya dorong penguatan Renminbi berasal dari dua aspek. Di satu sisi, penurunan suku bunga Federal Reserve melepaskan likuiditas, dan di sisi lain, Bank Sentral China lebih cermat dalam mengendalikan arah nilai tukar. Mekanisme penetapan kurs tengah harian oleh bank sentral, serta pembelian dolar AS yang moderat oleh bank milik negara, semuanya berperan dalam mengarahkan nilai tukar agar stabil dan meningkat secara bertahap. Kehadiran “tangan yang nyata” ini mencerminkan pengakuan resmi terhadap penguatan Renminbi.

Para pelaku industri menunjukkan bahwa pendekatan ini sangat mirip dengan performa Renminbi selama krisis keuangan Asia 1998—ketika Renminbi menolak untuk mengikuti perlombaan devaluasi, langkah ini tidak hanya menstabilkan tatanan keuangan regional, tetapi juga menegaskan posisi Renminbi sebagai mata uang utama regional. Strategi penguatan saat ini juga mengarah pada satu tujuan strategis: menunjukkan ketahanan dan stabilitas Renminbi untuk membangun kepercayaan di pasar keuangan internasional.

Internasionalisasi bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan

Yang paling menggambarkan situasi adalah data transaksi. Menurut statistik dari Bank Pembayaran Internasional (BIS), sejak 2022, volume transaksi harian dolar AS terhadap Renminbi meningkat hampir 60%, saat ini mencapai skala 781 miliar dolar AS, mewakili lebih dari 8% dari total transaksi valuta asing harian global. Ini menunjukkan posisi Renminbi dalam pembayaran internasional dan cadangan devisa sedang meningkat pesat.

Banyak lembaga internasional berpendapat bahwa dalam lingkungan nilai tukar yang stabil dan menguat ini, mendorong internasionalisasi Renminbi bukan lagi isu masa depan, melainkan proses yang sedang berlangsung saat ini. Bank Societe Generale dan institusi lain memandang siklus penguatan ini sebagai jendela penting untuk memperluas pengaruh internasional Renminbi.

Prospek ke depan: 6.85 bukan akhir dari cerita

Prediksi terbaru Goldman Sachs memberikan panduan bagi pasar. Analis mereka memperkirakan bahwa dolar AS terhadap Renminbi akan menyentuh sekitar 7.0 sebelum akhir tahun, dan dalam satu tahun berikutnya akan naik lagi ke 6.85. Prediksi ini didasarkan pada pengakuan berkelanjutan dari pembuat kebijakan terhadap posisi kuat Renminbi, serta penetapan internasionalisasi sebagai prioritas utama kebijakan resmi.

Dengan kata lain, kisah penguatan Renminbi belum berakhir. Di bawah pengaruh faktor ekonomi dan non-ekonomi, proses internasionalisasi Renminbi diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan, dan kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap Renminbi hanyalah fenomena permukaan. Yang lebih dalam mencerminkan adalah perluasan pengaruh keuangan China secara bertahap.