## Dari Deposito Bank hingga Optimalisasi Keuntungan: Panduan Pemula Investasi Obligasi Tahun 2567
Dalam lingkungan investasi saat ini, ke mana dana harus ditempatkan? Fluktuasi pasar saham terlalu besar sehingga membuat hati tidak tenang, emas tampaknya sudah melewatkan kesempatan untuk masuk, dan bunga deposito bank sangat rendah sehingga cukup mengecewakan. Di persimpangan seperti ini, banyak orang mulai mengalihkan perhatian mereka ke salah satu instrumen investasi yang sudah lama diabaikan—pasar obligasi.
Sejujurnya, investasi obligasi di mata banyak orang selalu dianggap sebagai "barang langka". Tapi jika Anda memikirkannya dengan cermat, pilihan ini sebenarnya menyimpan banyak rahasia. Ia bisa memberikan aliran kas yang stabil, dan tidak akan membuat Anda sulit tidur seperti saham. Hari ini, mari kita bahas topik ini dengan baik.
## Apa sebenarnya obligasi itu?
Penjelasan paling sederhana adalah: obligasi adalah sebuah surat utang. Ketika Anda membeli obligasi, Anda menjadi kreditur, dan penerbit obligasi (mungkin pemerintah, perusahaan, atau lembaga publik) berhutang uang kepada Anda.
Bagaimana cara kerjanya secara spesifik? Misalnya, Anda membeli obligasi seharga 10.000 rupiah, penerbit obligasi menjanjikan membayar bunga 8% setiap tahun, dibayar dua kali, dan setelah 5 tahun pokok plus bunga akan dilunasi semuanya. Dengan begitu, setiap enam bulan Anda akan menerima bunga sebesar 400 rupiah, dan selama 5 tahun total Anda akan mendapatkan 4.000 rupiah sebagai keuntungan. Ini adalah logika dasar dari investasi obligasi.
Namun jangan terlalu naif, meskipun investasi obligasi terlihat aman, risiko tetap ada secara objektif, dan ada lima aspek utama yang perlu diperhatikan:
### Lima Risiko Utama Investasi Obligasi
**Risiko gagal bayar kredit** — Jika Anda secara tidak sengaja membeli obligasi dari perusahaan yang kondisi keuangannya buruk, saat jatuh tempo, mereka mungkin tidak mampu membayar kembali, atau hanya mampu membayar sebagian. Ini adalah situasi kerugian besar secara langsung.
**Risiko fluktuasi suku bunga** — Kondisi ekonomi berubah, dan suku bunga juga akan menyesuaikan. Obligasi dengan bunga tetap yang Anda miliki bisa mengalami penurunan nilai relatif karena kenaikan suku bunga pasar. Terutama saat obligasi baru dengan bunga lebih tinggi diterbitkan, obligasi Anda menjadi kurang menarik.
**Risiko likuiditas** — Obligasi tidak seperti saham yang diperdagangkan 24 jam di pasar. Ingin cepat menjual obligasi yang dimiliki? Mungkin perlu usaha, bahkan mungkin tidak menemukan pembeli.
**Risiko inflasi** — Bahkan jika Anda menerima pokok dan bunga tepat waktu, jika tingkat inflasi lebih tinggi dari hasil yang Anda terima, daya beli riil Anda sebenarnya menyusut. Risiko ini sering diabaikan.
**Risiko reinvestasi** — Obligasi jatuh tempo, pokok dan bunga sudah diterima, tetapi saat ini tidak ada investasi yang baik untuk ditempatkan, sehingga dana bisa menganggur atau diinvestasikan ke proyek dengan hasil lebih rendah. Ini juga merupakan kerugian tak kasat mata.
Selain itu, banyak obligasi juga dilengkapi dengan "hak tersembunyi" (disebut secara profesional sebagai opsi tertanam), yang utama ada tiga:
- **Hak penebusan awal penerbit (Callable)**: Perusahaan berhak melunasi obligasi sebelum jatuh tempo, yang bisa mengganggu rencana Anda untuk terus mendapatkan bunga - **Hak jual kembali oleh investor (Puttable)**: Sebaliknya, Anda juga bisa memilih menjual obligasi kembali ke penerbit sebelum jatuh tempo - **Hak konversi (Convertible)**: Obligasi ini bisa diubah menjadi saham perusahaan, jika performa saham bagus, ini adalah nilai tambah
## Diversitas pasar obligasi
Menurut klasifikasi Bursa Efek Thailand (SET), obligasi yang beredar saat ini secara garis besar dibagi menjadi lima tipe:
### Berdasarkan penerbit
**Obligasi pemerintah** — Diterbitkan oleh pemerintah atau lembaga pemerintah, risiko gagal bayar paling rendah, dan hasil bunga relatif konservatif. Seperti membeli produk keuangan paling aman.
**Obligasi lembaga publik** — Diterbitkan oleh BUMN atau unit pemerintah terkait, meskipun tidak dijamin langsung oleh Kementerian Keuangan, tingkat kepercayaan tetap baik.
**Obligasi perusahaan** — Diterbitkan oleh perusahaan swasta, risiko dan hasilnya sangat bergantung pada jenis perusahaan. Perusahaan bagus bisa memberi bunga menarik, perusahaan buruk bisa menyebabkan kerugian besar.
### Berdasarkan prioritas
**Obligasi prioritas** — Saat perusahaan bangkrut, pemegang obligasi ini yang pertama menerima kompensasi
**Obligasi subordinasi** — Setelah obligasi prioritas, baru bisa mendapatkan pembayaran
### Berdasarkan jaminan agunan
**Obligasi berjaminan** — Dijamin dengan barang atau aset nyata
**Obligasi tidak berjaminan** — Hanya mengandalkan reputasi perusahaan
### Berdasarkan metode pembayaran bunga
**Obligasi kupon tetap** — Membayar bunga secara periodik, misalnya setiap enam bulan atau setiap tahun
**Obligasi diskonto** — Tidak membayar bunga, tetapi dijual dengan harga di bawah nilai nominal, dan saat jatuh tempo dibayar penuh sesuai nilai nominal, keuntungan berasal dari selisih harga ini
**Obligasi tanpa bunga (zero-coupon)** — Tidak membayar bunga maupun diskonto, melainkan menggabungkan pokok dan bunga, dan dilunasi sekaligus saat jatuh tempo
### Berdasarkan jenis suku bunga
**Obligasi bunga tetap** — Bunga tidak berubah
**Obligasi bunga mengambang** — Bunga mengikuti suku bunga acuan pasar
## Bagaimana menghasilkan uang dari obligasi?
Banyak orang menganggap hasil dari obligasi terlalu rendah, tetapi ini justru menunjukkan keseimbangan risiko dan hasil. Menghitung hasil obligasi sebenarnya tidak rumit, mari kita gunakan contoh yang sama: 10.000 rupiah, bunga 8% per tahun, jangka 5 tahun, pembayaran bunga dua kali setahun:
Bunga per periode = 10.000 × (8% ÷ 2) = 400 rupiah Hasil per tahun = 400 × 2 = 800 rupiah Total selama 5 tahun = 800 × 5 = 4.000 rupiah Jumlah pokok + bunga = 14.000 rupiah
Terlihat tidak terlalu mencengangkan, tetapi jika dibandingkan dengan deposito bank, tingkat hasil ini sudah cukup menarik.
### Dua Pasar Obligasi
**Pasar primer (pasar penawaran perdana)** — Membeli obligasi baru langsung dari penerbit atau melalui perantara keuangan. Di sini, Anda harus memahami semua detail seperti jangka waktu, suku bunga, ketentuan penebusan, dan lain-lain. Tahap ini sangat penting, salah pilih bisa berarti mulai dari awal sudah terjebak.
**Pasar sekunder (pasar peredaran)** — Di Thailand disebut BEX (sistem perdagangan elektronik obligasi), investor bisa membeli dan menjual obligasi yang sudah diterbitkan satu sama lain seperti saham. Siklus penyelesaian adalah T+2 (dua hari kerja setelah transaksi). Obligasi juga disimpan di Central Depository System (TSD) Thailand, Anda tidak perlu memegang fisik obligasi secara langsung.
## Apakah investasi obligasi tahun 2567 ini ide bagus?
Beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang mulai memperhatikan obligasi, dan bukan tanpa alasan. Beberapa keunggulan investasi obligasi memang patut diperhatikan:
**Fleksibilitas jangka waktu** — Dari satu hari sampai dua puluh tahun, Anda bisa memilih sesuai rencana keuangan. Ingin jangka pendek untuk kebutuhan kas? Obligasi satu tahun cukup. Untuk pensiun jangka panjang? Obligasi dua puluh tahun juga tersedia.
**Aliran kas stabil** — Terutama jika memilih obligasi dengan pembayaran bunga berkala, secara rutin ada uang masuk. Bagi yang sudah pensiun atau membutuhkan aliran kas teratur, fitur ini sangat berharga.
**Mengungguli hasil deposito** — Bunga obligasi umumnya lebih tinggi dari deposito bank, ini fakta yang tidak bisa disangkal. Terutama di lingkungan suku bunga rendah saat ini, keunggulan ini semakin nyata.
**Risiko bertingkat lebih masuk akal** — Dibandingkan saham yang fluktuatif besar, volatilitas obligasi jauh lebih lembut, sekitar sepertiga dari fluktuasi saham.
**Likuiditas yang cukup** — Meskipun tidak seaktif pasar saham, volume transaksi di pasar sekunder BEX cukup untuk memenuhi kebutuhan jual beli kebanyakan investor.
## Obligasi vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Ini bukan pilihan mutlak salah satu, tergantung situasi Anda.
### Perbedaan utama
| Dimensi | Obligasi | Saham | |---------|------------|--------| | Potensi hasil | Tetap dan dapat diprediksi | Tinggi tapi berfluktuasi besar | | Tingkat risiko | Relatif lebih rendah | Lebih tinggi | | Karakteristik fluktuasi | Lembut dan stabil | Fluktuasi hebat | | Fokus analisis | Kemampuan bayar utang | Pertumbuhan laba |
### Bagaimana memilih?
**Jika Anda masih muda, pekerjaan stabil, mampu menanggung kerugian jangka pendek** — saham adalah pilihan yang lebih baik. Secara jangka panjang, efek bunga majemuk dari saham akan mempercepat pertumbuhan kekayaan Anda.
**Jika Anda mendekati pensiun, risiko terbatas, mengutamakan aliran kas stabil** — obligasi adalah pilihan utama. Melindungi modal dan pendapatan stabil lebih penting daripada hasil tinggi.
**Jika Anda tipe yang rasional dan moderat** — kombinasi saham dan obligasi adalah strategi yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa menikmati keuntungan dari pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi risiko melalui stabilitas obligasi. Saat pasar bergejolak hebat, kombinasi ini membantu menjaga portofolio investasi Anda tetap relatif stabil.
## Kata terakhir
Pasar obligasi semakin menjadi pilihan banyak investor, bukan karena obligasi sangat menarik atau bisa membuat cepat kaya, tetapi karena perannya sebagai "penstabil" dalam portofolio investasi. Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat saat ini, stabilitas ini menjadi sangat berharga.
Intinya adalah memahami hakikat obligasi, menyadari risikonya, dan membuat keputusan sesuai tahap kehidupan serta toleransi risiko Anda. Obligasi tidak akan membuat Anda kaya dalam semalam, tetapi bisa membuat investasi Anda lebih rasional dan tenang. Ini sudah cukup untuk sebagian besar investor biasa.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Dari Deposito Bank hingga Optimalisasi Keuntungan: Panduan Pemula Investasi Obligasi Tahun 2567
Dalam lingkungan investasi saat ini, ke mana dana harus ditempatkan? Fluktuasi pasar saham terlalu besar sehingga membuat hati tidak tenang, emas tampaknya sudah melewatkan kesempatan untuk masuk, dan bunga deposito bank sangat rendah sehingga cukup mengecewakan. Di persimpangan seperti ini, banyak orang mulai mengalihkan perhatian mereka ke salah satu instrumen investasi yang sudah lama diabaikan—pasar obligasi.
Sejujurnya, investasi obligasi di mata banyak orang selalu dianggap sebagai "barang langka". Tapi jika Anda memikirkannya dengan cermat, pilihan ini sebenarnya menyimpan banyak rahasia. Ia bisa memberikan aliran kas yang stabil, dan tidak akan membuat Anda sulit tidur seperti saham. Hari ini, mari kita bahas topik ini dengan baik.
## Apa sebenarnya obligasi itu?
Penjelasan paling sederhana adalah: obligasi adalah sebuah surat utang. Ketika Anda membeli obligasi, Anda menjadi kreditur, dan penerbit obligasi (mungkin pemerintah, perusahaan, atau lembaga publik) berhutang uang kepada Anda.
Bagaimana cara kerjanya secara spesifik? Misalnya, Anda membeli obligasi seharga 10.000 rupiah, penerbit obligasi menjanjikan membayar bunga 8% setiap tahun, dibayar dua kali, dan setelah 5 tahun pokok plus bunga akan dilunasi semuanya. Dengan begitu, setiap enam bulan Anda akan menerima bunga sebesar 400 rupiah, dan selama 5 tahun total Anda akan mendapatkan 4.000 rupiah sebagai keuntungan. Ini adalah logika dasar dari investasi obligasi.
Namun jangan terlalu naif, meskipun investasi obligasi terlihat aman, risiko tetap ada secara objektif, dan ada lima aspek utama yang perlu diperhatikan:
### Lima Risiko Utama Investasi Obligasi
**Risiko gagal bayar kredit** — Jika Anda secara tidak sengaja membeli obligasi dari perusahaan yang kondisi keuangannya buruk, saat jatuh tempo, mereka mungkin tidak mampu membayar kembali, atau hanya mampu membayar sebagian. Ini adalah situasi kerugian besar secara langsung.
**Risiko fluktuasi suku bunga** — Kondisi ekonomi berubah, dan suku bunga juga akan menyesuaikan. Obligasi dengan bunga tetap yang Anda miliki bisa mengalami penurunan nilai relatif karena kenaikan suku bunga pasar. Terutama saat obligasi baru dengan bunga lebih tinggi diterbitkan, obligasi Anda menjadi kurang menarik.
**Risiko likuiditas** — Obligasi tidak seperti saham yang diperdagangkan 24 jam di pasar. Ingin cepat menjual obligasi yang dimiliki? Mungkin perlu usaha, bahkan mungkin tidak menemukan pembeli.
**Risiko inflasi** — Bahkan jika Anda menerima pokok dan bunga tepat waktu, jika tingkat inflasi lebih tinggi dari hasil yang Anda terima, daya beli riil Anda sebenarnya menyusut. Risiko ini sering diabaikan.
**Risiko reinvestasi** — Obligasi jatuh tempo, pokok dan bunga sudah diterima, tetapi saat ini tidak ada investasi yang baik untuk ditempatkan, sehingga dana bisa menganggur atau diinvestasikan ke proyek dengan hasil lebih rendah. Ini juga merupakan kerugian tak kasat mata.
Selain itu, banyak obligasi juga dilengkapi dengan "hak tersembunyi" (disebut secara profesional sebagai opsi tertanam), yang utama ada tiga:
- **Hak penebusan awal penerbit (Callable)**: Perusahaan berhak melunasi obligasi sebelum jatuh tempo, yang bisa mengganggu rencana Anda untuk terus mendapatkan bunga
- **Hak jual kembali oleh investor (Puttable)**: Sebaliknya, Anda juga bisa memilih menjual obligasi kembali ke penerbit sebelum jatuh tempo
- **Hak konversi (Convertible)**: Obligasi ini bisa diubah menjadi saham perusahaan, jika performa saham bagus, ini adalah nilai tambah
## Diversitas pasar obligasi
Menurut klasifikasi Bursa Efek Thailand (SET), obligasi yang beredar saat ini secara garis besar dibagi menjadi lima tipe:
### Berdasarkan penerbit
**Obligasi pemerintah** — Diterbitkan oleh pemerintah atau lembaga pemerintah, risiko gagal bayar paling rendah, dan hasil bunga relatif konservatif. Seperti membeli produk keuangan paling aman.
**Obligasi lembaga publik** — Diterbitkan oleh BUMN atau unit pemerintah terkait, meskipun tidak dijamin langsung oleh Kementerian Keuangan, tingkat kepercayaan tetap baik.
**Obligasi perusahaan** — Diterbitkan oleh perusahaan swasta, risiko dan hasilnya sangat bergantung pada jenis perusahaan. Perusahaan bagus bisa memberi bunga menarik, perusahaan buruk bisa menyebabkan kerugian besar.
### Berdasarkan prioritas
**Obligasi prioritas** — Saat perusahaan bangkrut, pemegang obligasi ini yang pertama menerima kompensasi
**Obligasi subordinasi** — Setelah obligasi prioritas, baru bisa mendapatkan pembayaran
### Berdasarkan jaminan agunan
**Obligasi berjaminan** — Dijamin dengan barang atau aset nyata
**Obligasi tidak berjaminan** — Hanya mengandalkan reputasi perusahaan
### Berdasarkan metode pembayaran bunga
**Obligasi kupon tetap** — Membayar bunga secara periodik, misalnya setiap enam bulan atau setiap tahun
**Obligasi diskonto** — Tidak membayar bunga, tetapi dijual dengan harga di bawah nilai nominal, dan saat jatuh tempo dibayar penuh sesuai nilai nominal, keuntungan berasal dari selisih harga ini
**Obligasi tanpa bunga (zero-coupon)** — Tidak membayar bunga maupun diskonto, melainkan menggabungkan pokok dan bunga, dan dilunasi sekaligus saat jatuh tempo
### Berdasarkan jenis suku bunga
**Obligasi bunga tetap** — Bunga tidak berubah
**Obligasi bunga mengambang** — Bunga mengikuti suku bunga acuan pasar
## Bagaimana menghasilkan uang dari obligasi?
Banyak orang menganggap hasil dari obligasi terlalu rendah, tetapi ini justru menunjukkan keseimbangan risiko dan hasil. Menghitung hasil obligasi sebenarnya tidak rumit, mari kita gunakan contoh yang sama: 10.000 rupiah, bunga 8% per tahun, jangka 5 tahun, pembayaran bunga dua kali setahun:
Bunga per periode = 10.000 × (8% ÷ 2) = 400 rupiah
Hasil per tahun = 400 × 2 = 800 rupiah
Total selama 5 tahun = 800 × 5 = 4.000 rupiah
Jumlah pokok + bunga = 14.000 rupiah
Terlihat tidak terlalu mencengangkan, tetapi jika dibandingkan dengan deposito bank, tingkat hasil ini sudah cukup menarik.
### Dua Pasar Obligasi
**Pasar primer (pasar penawaran perdana)** — Membeli obligasi baru langsung dari penerbit atau melalui perantara keuangan. Di sini, Anda harus memahami semua detail seperti jangka waktu, suku bunga, ketentuan penebusan, dan lain-lain. Tahap ini sangat penting, salah pilih bisa berarti mulai dari awal sudah terjebak.
**Pasar sekunder (pasar peredaran)** — Di Thailand disebut BEX (sistem perdagangan elektronik obligasi), investor bisa membeli dan menjual obligasi yang sudah diterbitkan satu sama lain seperti saham. Siklus penyelesaian adalah T+2 (dua hari kerja setelah transaksi). Obligasi juga disimpan di Central Depository System (TSD) Thailand, Anda tidak perlu memegang fisik obligasi secara langsung.
## Apakah investasi obligasi tahun 2567 ini ide bagus?
Beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang mulai memperhatikan obligasi, dan bukan tanpa alasan. Beberapa keunggulan investasi obligasi memang patut diperhatikan:
**Fleksibilitas jangka waktu** — Dari satu hari sampai dua puluh tahun, Anda bisa memilih sesuai rencana keuangan. Ingin jangka pendek untuk kebutuhan kas? Obligasi satu tahun cukup. Untuk pensiun jangka panjang? Obligasi dua puluh tahun juga tersedia.
**Aliran kas stabil** — Terutama jika memilih obligasi dengan pembayaran bunga berkala, secara rutin ada uang masuk. Bagi yang sudah pensiun atau membutuhkan aliran kas teratur, fitur ini sangat berharga.
**Mengungguli hasil deposito** — Bunga obligasi umumnya lebih tinggi dari deposito bank, ini fakta yang tidak bisa disangkal. Terutama di lingkungan suku bunga rendah saat ini, keunggulan ini semakin nyata.
**Risiko bertingkat lebih masuk akal** — Dibandingkan saham yang fluktuatif besar, volatilitas obligasi jauh lebih lembut, sekitar sepertiga dari fluktuasi saham.
**Likuiditas yang cukup** — Meskipun tidak seaktif pasar saham, volume transaksi di pasar sekunder BEX cukup untuk memenuhi kebutuhan jual beli kebanyakan investor.
## Obligasi vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Ini bukan pilihan mutlak salah satu, tergantung situasi Anda.
### Perbedaan utama
| Dimensi | Obligasi | Saham |
|---------|------------|--------|
| Potensi hasil | Tetap dan dapat diprediksi | Tinggi tapi berfluktuasi besar |
| Tingkat risiko | Relatif lebih rendah | Lebih tinggi |
| Karakteristik fluktuasi | Lembut dan stabil | Fluktuasi hebat |
| Fokus analisis | Kemampuan bayar utang | Pertumbuhan laba |
### Bagaimana memilih?
**Jika Anda masih muda, pekerjaan stabil, mampu menanggung kerugian jangka pendek** — saham adalah pilihan yang lebih baik. Secara jangka panjang, efek bunga majemuk dari saham akan mempercepat pertumbuhan kekayaan Anda.
**Jika Anda mendekati pensiun, risiko terbatas, mengutamakan aliran kas stabil** — obligasi adalah pilihan utama. Melindungi modal dan pendapatan stabil lebih penting daripada hasil tinggi.
**Jika Anda tipe yang rasional dan moderat** — kombinasi saham dan obligasi adalah strategi yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa menikmati keuntungan dari pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi risiko melalui stabilitas obligasi. Saat pasar bergejolak hebat, kombinasi ini membantu menjaga portofolio investasi Anda tetap relatif stabil.
## Kata terakhir
Pasar obligasi semakin menjadi pilihan banyak investor, bukan karena obligasi sangat menarik atau bisa membuat cepat kaya, tetapi karena perannya sebagai "penstabil" dalam portofolio investasi. Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat saat ini, stabilitas ini menjadi sangat berharga.
Intinya adalah memahami hakikat obligasi, menyadari risikonya, dan membuat keputusan sesuai tahap kehidupan serta toleransi risiko Anda. Obligasi tidak akan membuat Anda kaya dalam semalam, tetapi bisa membuat investasi Anda lebih rasional dan tenang. Ini sudah cukup untuk sebagian besar investor biasa.