Pada beberapa bulan terakhir tahun 2025, pasar menyaksikan sebuah perubahan kebijakan besar. Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga agresif selama tiga tahun, beralih ke pelonggaran kuantitatif—ini bukan hanya penyesuaian kebijakan kecil, tetapi sebuah penyesuaian strategi yang mendasar.
Mengenang masa lalu, Federal Reserve beberapa kali menegaskan bahwa inflasi hanyalah "fenomena jangka pendek", menganggap target inflasi 2% sebagai hal yang sakral. Tetapi kenyataan yang keras menghancurkan harapan tersebut: gangguan rantai pasok global, lonjakan harga energi, inflasi yang didorong oleh biaya meningkat, CPI sempat mendekati 9%. Untuk mengendalikan harga, Federal Reserve langsung melonjak dari suku bunga nol ke 5.5%, level tertinggi dalam lebih dari dua dekade.
Biaya yang harus dibayar pun jelas terlihat. Pertumbuhan ekonomi melambat secara signifikan, pasar properti terjebak dalam kebekuan, risiko lembaga keuangan terungkap. Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan lembaga lain secara berturut-turut bangkrut, keretakan kepercayaan sistem perbankan semakin melebar. Sementara itu, tekanan pengangguran meningkat, pasar saham tertekan, dan utang pemerintah terus naik.
Di tengah tekanan ganda—suara Wall Street, pendapat Kongres, aspirasi masyarakat—Federal Reserve akhirnya berkompromi dengan pasar. Pembalikan kebijakan ini akan bagaimana mempengaruhi pasar kripto dan tata kelola keuangan global, patut diamati secara terus-menerus. Sejarah selalu berulang dengan irama tertentu, dan kali ini apa hasilnya, waktu yang akan menjawab.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MevSandwich
· 6jam yang lalu
Kompromi? Kata ini terdengar seperti Federal Reserve diinjak-injak oleh kita, haha
Lihat AsliBalas0
LightningPacketLoss
· 23jam yang lalu
Kembali melakukan manipulasi, langkah Federal Reserve ini hanya untuk menipu investor ritel agar menanggung kerugian
Lihat AsliBalas0
BlockchainWorker
· 23jam yang lalu
Operasi Federal Reserve kali ini benar-benar luar biasa, hasil "jangka pendek" inflasi hampir 9%, langsung menaikkan suku bunga sebesar 5,5% sehingga pasar menjadi bingung, sekarang malah kembali melonggarkan... Bukankah ini seperti panen?
Lihat AsliBalas0
ThreeHornBlasts
· 23jam yang lalu
Ber kompromi? Lebih baik dikatakan sebagai kompromi. Bukannya dipaksa, kalau tahu akan seperti ini, mengapa harus memulai dari awal.
Lihat AsliBalas0
CryptoCrazyGF
· 23jam yang lalu
The Federal Reserve benar-benar tidak konsisten, mengatakan inflasi adalah fenomena jangka pendek, tetapi hasilnya mereka sendiri yang memukul wajah mereka sendiri... Dari nol hingga 5,5%, langkah ini secara paksa membuat ekonomi lumpuh, sekarang ingin melonggarkan kebijakan untuk menyelamatkan pasar? Rasanya seperti bermain api
Lihat AsliBalas0
GasFeeCryBaby
· 23jam yang lalu
The Federal Reserve mulai melonggarkan again, sebelumnya mengatakan inflasi bersifat sementara langsung dipatahkan, sekarang akan melakukan QE untuk menyelamatkan pasar, apakah kripto akan segera melambung?
Lihat AsliBalas0
GasGoblin
· 23jam yang lalu
Itu lagi lagi, kenaikan suku bunga menekan pasar, penurunan suku bunga mengerek pasar, langkah Federal Reserve kali ini benar-benar luar biasa, dan kita sendiri harus percaya pada dompet kita.
Pada beberapa bulan terakhir tahun 2025, pasar menyaksikan sebuah perubahan kebijakan besar. Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga agresif selama tiga tahun, beralih ke pelonggaran kuantitatif—ini bukan hanya penyesuaian kebijakan kecil, tetapi sebuah penyesuaian strategi yang mendasar.
Mengenang masa lalu, Federal Reserve beberapa kali menegaskan bahwa inflasi hanyalah "fenomena jangka pendek", menganggap target inflasi 2% sebagai hal yang sakral. Tetapi kenyataan yang keras menghancurkan harapan tersebut: gangguan rantai pasok global, lonjakan harga energi, inflasi yang didorong oleh biaya meningkat, CPI sempat mendekati 9%. Untuk mengendalikan harga, Federal Reserve langsung melonjak dari suku bunga nol ke 5.5%, level tertinggi dalam lebih dari dua dekade.
Biaya yang harus dibayar pun jelas terlihat. Pertumbuhan ekonomi melambat secara signifikan, pasar properti terjebak dalam kebekuan, risiko lembaga keuangan terungkap. Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan lembaga lain secara berturut-turut bangkrut, keretakan kepercayaan sistem perbankan semakin melebar. Sementara itu, tekanan pengangguran meningkat, pasar saham tertekan, dan utang pemerintah terus naik.
Di tengah tekanan ganda—suara Wall Street, pendapat Kongres, aspirasi masyarakat—Federal Reserve akhirnya berkompromi dengan pasar. Pembalikan kebijakan ini akan bagaimana mempengaruhi pasar kripto dan tata kelola keuangan global, patut diamati secara terus-menerus. Sejarah selalu berulang dengan irama tertentu, dan kali ini apa hasilnya, waktu yang akan menjawab.