Peralihan Kepemimpinan: John Murphy Mengambil Alih Sebagai Presiden dan CFO Perusahaan Coca-Cola

Rencana Suksesi Strategis Menandai Evolusi Signifikan dalam Manajemen Perusahaan

The Coca-Cola Company telah mengungkapkan restrukturisasi organisasi yang signifikan, dengan John Murphy naik ke posisi presiden dan chief financial officer efektif 1 Oktober. Perpindahan ini mengikuti kepergian yang direncanakan dari Brian Smith, yang akan menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden dan chief operating officer setelah menjabat sejak 2019.

Perpindahan Eksekutif dan Alasan Strategis

Tanggung jawab yang diperluas Murphy mewakili ekspansi sengaja dari pengaruhnya dalam raksasa minuman ini. Saat ini memegang posisi CFO—peran yang telah diembannya sejak 2019—Murphy membawa pengalaman luas dalam mengawasi fungsi penting termasuk Merger & Akuisisi, Hubungan Investor, Strategi Global, Pajak, Treasury, Audit, Akuntansi dan Pengendalian, Pelaporan dan Analisis, Properti dan Manajemen Risiko. Mandat barunya meliputi Venture Global, Layanan Platform, inisiatif transformasi digital online-to-offline (O2O), serta kepemimpinan pelanggan dan komersial.

Smith, 66, meninggalkan perusahaan setelah seperempat abad bersama sistem Coca-Cola. Rekam jejaknya mencakup tanggung jawab atas enam unit bisnis di Eropa Barat, Rusia, dan Afrika Selatan selama masa jabatannya sebagai presiden dan COO. Sebelumnya, ia membentuk divisi Amerika Latin dari 2013 hingga 2016, mendorong pengembangan kategori minuman tetap dan melakukan akuisisi bolt-on di segmen jus, teh, dan produk susu. Smith akan tetap tersedia untuk perusahaan hingga Februari 2023 sebagai penasihat eksekutif senior.

Jejak Karir dan Pengalaman Industri

Tenure Murphy selama 60 tahun di Coca-Cola dimulai pada 1988 sebagai auditor internal internasional. Jejak karirnya mencakup posisi kepemimpinan di berbagai geografi—dari Jepang hingga Asia Tenggara, divisi Amerika Latin dari Argentina hingga Uruguay, dan operasi Amerika Tengah. Keahlian lintas fungsi dalam keuangan, perencanaan, dan operasi, dipadukan dengan lima tahun memimpin grup Asia Pasifik dari 2016 hingga 2018, memposisikannya untuk menavigasi portofolio global perusahaan yang kompleks. Sebelum bergabung dengan Coca-Cola, Murphy mengumpulkan pengalaman audit selama empat tahun di Price Waterhouse di Dublin.

Karir Smith di perusahaan dimulai pada 1997 di grup Amerika Latin, fokus pada merger dan akuisisi. Perjalanannya melalui kepemimpinan operasional—termasuk presiden divisi Brasil (2002-2008) dan presiden divisi Meksiko (2008-2012)—menunjukkan keahlian regional yang mendalam. Karir awalnya termasuk menjabat sebagai asisten eksekutif chief operating officer dan wakil ketua (2001-2002), memberikan paparan strategis terhadap pengambilan keputusan tingkat eksekutif.

Struktur Organisasi dan Implikasi Masa Depan

CEO James Quincey mengakui kontribusi Smith sambil menunjukkan kepercayaan pada kemampuan Murphy. Perusahaan saat ini sedang mengevaluasi rencana masa depan untuk posisi chief operating officer, dengan presiden unit operasi melapor langsung kepada Quincey secara sementara. Penyesuaian struktural ini mencerminkan pendekatan perusahaan yang berkembang dalam mengelola operasi di seluruh portofolio minuman yang mencakup lebih dari 200 negara dan wilayah.

The Coca-Cola Company mempertahankan portofolio yang beragam termasuk merek minuman ringan berkarbonasi unggulan, minuman hidrasi dan olahraga, penawaran kopi dan teh, serta segmen nutrisi, jus, dan minuman berbasis tanaman. Beroperasi melalui lebih dari 700.000 karyawan secara global, perusahaan terus memposisikan dirinya untuk fleksibilitas strategis dan efisiensi operasional melalui pengembangan kepemimpinan dan inisiatif perencanaan suksesi.