Saya dulu adalah tipe orang yang belajar banyak indikator, melakukan puluhan trading kontrak setiap hari. Stop loss selalu diatur sangat besar (takut tersentak keluar), take profit juga sangat kecil (takut drawdown menghabiskan keuntungan), hasilnya membuat akun saya berantakan.

Baru kemudian saya mengerti: di pasar kontrak, orang yang sering rugi biasanya adalah mereka yang "terlalu pintar". Mereka ingin memanfaatkan bottom dan top, mempelajari berbagai indikator rumit, tapi akhirnya tetap tertipu oleh fluktuasi yang berulang dan terpaksa mengumpulkan kerugian.

Orang yang benar-benar menghasilkan uang malah melakukan dengan sangat "bodoh"—tidak mengejar prediksi sempurna, hanya mengikuti aturan tetap. Pendekatan saya sekarang sangat sederhana sampai terasa aneh:

Waktu melihat pasar tidak lebih dari 10 menit setiap hari, sama sekali tidak menebak arah pasar, hanya mengikuti tren. Terlihat bodoh, tapi disiplin bodoh ini adalah kunci bertahan hidup.

**Empat aturan inti:**

Pertama adalah indikator yang sangat sederhana. Saya hanya menggunakan dua garis EMA—periode 21 dan 55. Jika EMA 21 memotong ke atas EMA 55, saya masuk posisi long; jika memotong ke bawah, masuk posisi short. Jika syarat tidak terpenuhi, saya tidak melakukan apa-apa. Jangan menumpuk indikator, karena itu hanya akan membingungkan diri sendiri.

Kedua, fokus pada kerangka waktu besar. Grafik 4 jam adalah acuan utama saya, hanya masuk posisi saat tren jelas dan kedua garis searah. Saat pasar sideways, langsung diabaikan. Ini membantu menyaring terlalu banyak noise.

Saya sangat serius soal stop loss. Setiap stop loss ditempatkan di titik tertinggi atau terendah dari candle sebelumnya, dengan kerugian maksimal tidak lebih dari 5% dari modal akun. Kalau rugi, langsung cut loss tanpa emosi.

Terakhir, keuntungan diakumulasi seperti bola salju. Order pertama dibuat sangat kecil, baru setelah tren dikonfirmasi, saya secara bertahap menambah posisi. Begitu EMA menunjukkan sinyal pembalikan, langsung tutup semua posisi.

Saya akhirnya mengerti: di dunia kontrak, lebih sedikit lebih baik daripada terlalu banyak, dan tidak rugi lebih baik daripada mendapatkan keuntungan besar. Intinya bukan seberapa rumit analisis teknikalnya, tapi apakah kita mampu menjaga disiplin "bodoh" itu, yang membutuhkan keteguhan hati sejati.