Merek burger legendaris dari New York ini sedang melakukan langkahnya ke Timur Tengah. Shake Shack (NYSE: SHAK), terkenal dengan pendekatan yang lebih tinggi terhadap makanan cepat saji Amerika, telah mengumumkan ekspansi ambisius ke Israel dengan rencana membuka lokasi pertamanya di Tel Aviv selama tahun 2024.
Kemitraan Strategis Dukung Masuk ke Israel
Ekspansi ini menandai tonggak lain dalam strategi pertumbuhan global Shake Shack yang berkelanjutan. Perusahaan telah bekerja sama dengan dua operator lokal raksasa: Harel Wizel, yang memimpin Fox Group—perusahaan ritel fashion dan gaya hidup besar dengan lebih dari 1.000 toko yang tersebar di Israel, Eropa, dan Kanada—dan Yarzin Sella Group, salah satu operator restoran terkemuka di Israel yang mengelola lebih dari 30 konsep makan di berbagai benua.
“Kerja sama ini mewakili apa yang kami cari di pasar baru,” kata Michael Kark, Chief Global Licensing Officer Shake Shack. Merek ini berencana untuk berkembang secara agresif, menargetkan 15 lokasi di seluruh Israel pada tahun 2033.
Mengapa Israel Masuk Akal
Budaya makanan dan selera konsumen Israel terhadap pengalaman makan premium sangat sesuai dengan posisi Shake Shack. Perusahaan bermaksud untuk mendapatkan bahan baku secara lokal sebisa mungkin, bekerja sama dengan produsen dan penjual Israel untuk menyesuaikan pengalaman bagi komunitas setempat. Para pengunjung dapat mengharapkan seluruh rangkaian signature Shake Shack: ShackBurger ikonik yang terbuat dari daging Angus, kentang goreng yang dipotong tangan, pilihan bir dan anggur kerajinan, serta hidangan custard beku.
Harel Wizel membawa keahlian ritel yang signifikan dan jaringan yang sudah mapan di seluruh negeri, memastikan penempatan lokasi yang optimal. Yuval Sella dan Yarzin Sella Group membawa kredensial kuliner yang mendalam—portofolio mereka mencakup konsep terkenal seperti Magazzino, Café Italia, dan pabrik bir kerajinan Alexander, serta kemitraan makan perusahaan dengan Meta, Google, dan Samsung.
Membangun Kesuksesan Global
Perjalanan Shake Shack dari satu lokasi di Madison Square Park pada tahun 2004 hingga lebih dari 450 restoran di seluruh dunia menunjukkan ketahanan model ini. Saat ini, merek ini beroperasi di Eropa, Asia, dan Timur Tengah melalui waralaba internasional di kota-kota seperti London, Hong Kong, Shanghai, Singapura, Istanbul, Dubai, Tokyo, dan Seoul.
Ekspansi ke Israel menegaskan komitmen Shake Shack terhadap misi “Stand For Something Good”—menyeimbangkan bahan berkualitas premium dengan keterlibatan komunitas yang bermakna di setiap pasar yang dimasukinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ikon Burger Amerika Shake Shack Menargetkan Ekspansi Pasar Israel
Merek burger legendaris dari New York ini sedang melakukan langkahnya ke Timur Tengah. Shake Shack (NYSE: SHAK), terkenal dengan pendekatan yang lebih tinggi terhadap makanan cepat saji Amerika, telah mengumumkan ekspansi ambisius ke Israel dengan rencana membuka lokasi pertamanya di Tel Aviv selama tahun 2024.
Kemitraan Strategis Dukung Masuk ke Israel
Ekspansi ini menandai tonggak lain dalam strategi pertumbuhan global Shake Shack yang berkelanjutan. Perusahaan telah bekerja sama dengan dua operator lokal raksasa: Harel Wizel, yang memimpin Fox Group—perusahaan ritel fashion dan gaya hidup besar dengan lebih dari 1.000 toko yang tersebar di Israel, Eropa, dan Kanada—dan Yarzin Sella Group, salah satu operator restoran terkemuka di Israel yang mengelola lebih dari 30 konsep makan di berbagai benua.
“Kerja sama ini mewakili apa yang kami cari di pasar baru,” kata Michael Kark, Chief Global Licensing Officer Shake Shack. Merek ini berencana untuk berkembang secara agresif, menargetkan 15 lokasi di seluruh Israel pada tahun 2033.
Mengapa Israel Masuk Akal
Budaya makanan dan selera konsumen Israel terhadap pengalaman makan premium sangat sesuai dengan posisi Shake Shack. Perusahaan bermaksud untuk mendapatkan bahan baku secara lokal sebisa mungkin, bekerja sama dengan produsen dan penjual Israel untuk menyesuaikan pengalaman bagi komunitas setempat. Para pengunjung dapat mengharapkan seluruh rangkaian signature Shake Shack: ShackBurger ikonik yang terbuat dari daging Angus, kentang goreng yang dipotong tangan, pilihan bir dan anggur kerajinan, serta hidangan custard beku.
Harel Wizel membawa keahlian ritel yang signifikan dan jaringan yang sudah mapan di seluruh negeri, memastikan penempatan lokasi yang optimal. Yuval Sella dan Yarzin Sella Group membawa kredensial kuliner yang mendalam—portofolio mereka mencakup konsep terkenal seperti Magazzino, Café Italia, dan pabrik bir kerajinan Alexander, serta kemitraan makan perusahaan dengan Meta, Google, dan Samsung.
Membangun Kesuksesan Global
Perjalanan Shake Shack dari satu lokasi di Madison Square Park pada tahun 2004 hingga lebih dari 450 restoran di seluruh dunia menunjukkan ketahanan model ini. Saat ini, merek ini beroperasi di Eropa, Asia, dan Timur Tengah melalui waralaba internasional di kota-kota seperti London, Hong Kong, Shanghai, Singapura, Istanbul, Dubai, Tokyo, dan Seoul.
Ekspansi ke Israel menegaskan komitmen Shake Shack terhadap misi “Stand For Something Good”—menyeimbangkan bahan berkualitas premium dengan keterlibatan komunitas yang bermakna di setiap pasar yang dimasukinya.