Franklin Templeton sedang melakukan pivot teknologi besar. Manajer aset sebesar $1,6 triliun ini telah memutuskan untuk mengadopsi Aladdin oleh BlackRock sebagai tulang punggung teknologi pengelolaan investasi terpadu mereka, menandai salah satu transformasi operasional paling signifikan dalam sejarah perusahaan yang telah berjalan lebih dari 75 tahun.
Apa yang Berubah
Perubahan ini berfokus pada konsolidasi siklus hidup investasi Franklin Templeton ke dalam satu platform. Alih-alih mengelola sistem yang terfragmentasi di berbagai kelas aset, perusahaan sekarang akan menjalankan operasi pasar publik melalui ekosistem terintegrasi Aladdin. Peluncuran dimulai pada tahun fiskal 2025 dan akan berlangsung secara bertahap selama beberapa tahun untuk memastikan klien mengalami gangguan nol.
Transisi ini bukan hanya tentang pertukaran teknologi—ini adalah langkah strategis. Dengan menerapkan kemampuan Aladdin, Franklin Templeton bertujuan untuk menyederhanakan operasi internal, mengurangi biaya modal jangka panjang, dan memberikan manajer investasi spesialisnya alat yang lebih baik sambil mempertahankan proses pengambilan keputusan otonom mereka.
Mengapa Ini Penting
Dengan lebih dari 1.500 profesional investasi yang beroperasi di pusat keuangan utama secara global, Franklin Templeton mengelola operasi kompleks yang mencakup ekuitas, pendapatan tetap, alternatif, dan portofolio multi-aset. Pendekatan terpadu Aladdin mengatasi masalah nyata: memungkinkan skala besar sambil mempertahankan otonomi khusus yang mendorong keunggulan kompetitif perusahaan.
Teknologi ini akan berfungsi sebagai buku catatan investasi terpusat, mengkonsolidasikan wawasan dan membuka peluang transformasi bisnis tanpa memaksa proses investasi yang seragam.
Pandangan Realistis
Franklin Templeton mengakui bahwa jalan ke depan melibatkan risiko eksekusi. Jadwal migrasi bisa tertunda, biaya mungkin melebihi proyeksi awal, dan manfaat efisiensi yang diharapkan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk terwujud. Namun, kepercayaan perusahaan terhadap pendekatan bertahap selama beberapa tahun menunjukkan bahwa manajemen percaya bahwa potensi keuntungan membenarkan kompleksitas transisi ini.
Keputusan ini mencerminkan tren industri yang lebih luas: bahkan manajer aset terbesar pun sedang memodernisasi fondasi teknologi mereka untuk bersaing di lanskap investasi yang semakin digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Franklin Templeton Mengadopsi Aladdin dari BlackRock untuk Merombak Infrastruktur Teknologinya
Franklin Templeton sedang melakukan pivot teknologi besar. Manajer aset sebesar $1,6 triliun ini telah memutuskan untuk mengadopsi Aladdin oleh BlackRock sebagai tulang punggung teknologi pengelolaan investasi terpadu mereka, menandai salah satu transformasi operasional paling signifikan dalam sejarah perusahaan yang telah berjalan lebih dari 75 tahun.
Apa yang Berubah
Perubahan ini berfokus pada konsolidasi siklus hidup investasi Franklin Templeton ke dalam satu platform. Alih-alih mengelola sistem yang terfragmentasi di berbagai kelas aset, perusahaan sekarang akan menjalankan operasi pasar publik melalui ekosistem terintegrasi Aladdin. Peluncuran dimulai pada tahun fiskal 2025 dan akan berlangsung secara bertahap selama beberapa tahun untuk memastikan klien mengalami gangguan nol.
Transisi ini bukan hanya tentang pertukaran teknologi—ini adalah langkah strategis. Dengan menerapkan kemampuan Aladdin, Franklin Templeton bertujuan untuk menyederhanakan operasi internal, mengurangi biaya modal jangka panjang, dan memberikan manajer investasi spesialisnya alat yang lebih baik sambil mempertahankan proses pengambilan keputusan otonom mereka.
Mengapa Ini Penting
Dengan lebih dari 1.500 profesional investasi yang beroperasi di pusat keuangan utama secara global, Franklin Templeton mengelola operasi kompleks yang mencakup ekuitas, pendapatan tetap, alternatif, dan portofolio multi-aset. Pendekatan terpadu Aladdin mengatasi masalah nyata: memungkinkan skala besar sambil mempertahankan otonomi khusus yang mendorong keunggulan kompetitif perusahaan.
Teknologi ini akan berfungsi sebagai buku catatan investasi terpusat, mengkonsolidasikan wawasan dan membuka peluang transformasi bisnis tanpa memaksa proses investasi yang seragam.
Pandangan Realistis
Franklin Templeton mengakui bahwa jalan ke depan melibatkan risiko eksekusi. Jadwal migrasi bisa tertunda, biaya mungkin melebihi proyeksi awal, dan manfaat efisiensi yang diharapkan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk terwujud. Namun, kepercayaan perusahaan terhadap pendekatan bertahap selama beberapa tahun menunjukkan bahwa manajemen percaya bahwa potensi keuntungan membenarkan kompleksitas transisi ini.
Keputusan ini mencerminkan tren industri yang lebih luas: bahkan manajer aset terbesar pun sedang memodernisasi fondasi teknologi mereka untuk bersaing di lanskap investasi yang semakin digital.