Belakangan ini banyak teman bertanya kepada saya, modal bahkan tidak bisa mengumpulkan 5000 USDT, apakah masih ada kemungkinan untuk bangkit kembali di pasar ini? Jawaban saya tidak pernah berubah: semakin ketat modal, justru semakin harus menahan diri, semakin harus stabil seperti pelat besi.
Saya telah melihat terlalu banyak pemula yang langsung bermimpi menjadi kaya dalam semalam, dalam kurang dari tiga bulan sudah tersingkir dari pasar. Tapi saya juga pernah membimbing seorang teman, mulai dari 800 USDT, dalam empat bulan mencapai 19.000 USDT, dan dalam setengah tahun akun tersebut sudah berlipat menjadi 28.000 USDT, tanpa satu pun margin call. Ini bukan operasi dewa, jujur saja, itu adalah disiplin dua kata.
**Kunci pertama: Jangan serakah sekaligus, peluru harus dibagi menjadi tiga bagian**
Sebagian besar orang langsung masuk dengan seluruh modal, saat harga naik mereka sangat gembira, saat turun seakan dunia akan kiamat—ini adalah contoh tipikal mengikuti arus pasar secara buta.
Metode saya adalah membagi modal menjadi tiga bagian. Bagian pertama sekitar 40%, khusus untuk trading harian jangka pendek, fokus pada mata uang utama seperti Bitcoin dan Ethereum, jika kenaikan 2%-4% langsung tutup posisi, jangan serakah sampai mendapatkan satu sen terakhir. Bagian kedua sekitar 30%, digunakan untuk trading swing selama 2 sampai 4 hari, menunggu sinyal tren yang benar-benar jelas sebelum bertindak, sehingga bisa menghindari kerugian berulang dalam pasar yang bergejolak. Sisanya 30% adalah untuk tetap bertahan, tidak menambah posisi meskipun pasar sedang gila—bagian ini adalah garis pertahanan psikologis kamu.
Secara angka konkret, jika kamu hanya punya 800 USDT, bagi menjadi tiga bagian: 300 + 250 + 250. Tidak rumit dilihat, tapi dengan cara ini kamu bisa tetap jernih saat harga berfluktuasi.
**Kunci kedua: Kebanyakan waktu pasar hanya menguji kesabaran, istirahat juga cara menghasilkan uang**
Ada aturan di dunia kripto—80% waktu pasar bergerak sideways, dan saat ini sering melakukan transaksi akan membuat biaya trading secara diam-diam menggerogoti modal kamu.
Perbedaan terbesar antara trader profesional dan amatir bukan pada seberapa sering mereka trading, melainkan pada kapan mereka tidak trading. Prinsip saya adalah, selama tidak ada sinyal tren yang jelas, lebih baik diam saja daripada melakukan transaksi. Tindakan ini tampaknya membuat kita lebih sedikit mendapatkan keuntungan, tapi sebenarnya melindungi modal, dan saat peluang nyata datang, kamu masih punya posisi. Banyak orang justru sebaliknya, terus-menerus tidak bisa menahan keinginan untuk trading, kerugian kecil terkumpul, dan saat peluang besar muncul, modal mereka sudah hampir habis.
Modal kecil pun harus berpikir seperti ini—keunggulanmu bukan pada besarnya modal, melainkan pada kelincahan. Begitu terbiasa trading secara sering, keunggulan ini langsung hilang. Sebaliknya, mereka yang mampu menahan dan menunggu, akhirnya bisa berjalan lebih jauh.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Belakangan ini banyak teman bertanya kepada saya, modal bahkan tidak bisa mengumpulkan 5000 USDT, apakah masih ada kemungkinan untuk bangkit kembali di pasar ini? Jawaban saya tidak pernah berubah: semakin ketat modal, justru semakin harus menahan diri, semakin harus stabil seperti pelat besi.
Saya telah melihat terlalu banyak pemula yang langsung bermimpi menjadi kaya dalam semalam, dalam kurang dari tiga bulan sudah tersingkir dari pasar. Tapi saya juga pernah membimbing seorang teman, mulai dari 800 USDT, dalam empat bulan mencapai 19.000 USDT, dan dalam setengah tahun akun tersebut sudah berlipat menjadi 28.000 USDT, tanpa satu pun margin call. Ini bukan operasi dewa, jujur saja, itu adalah disiplin dua kata.
**Kunci pertama: Jangan serakah sekaligus, peluru harus dibagi menjadi tiga bagian**
Sebagian besar orang langsung masuk dengan seluruh modal, saat harga naik mereka sangat gembira, saat turun seakan dunia akan kiamat—ini adalah contoh tipikal mengikuti arus pasar secara buta.
Metode saya adalah membagi modal menjadi tiga bagian. Bagian pertama sekitar 40%, khusus untuk trading harian jangka pendek, fokus pada mata uang utama seperti Bitcoin dan Ethereum, jika kenaikan 2%-4% langsung tutup posisi, jangan serakah sampai mendapatkan satu sen terakhir. Bagian kedua sekitar 30%, digunakan untuk trading swing selama 2 sampai 4 hari, menunggu sinyal tren yang benar-benar jelas sebelum bertindak, sehingga bisa menghindari kerugian berulang dalam pasar yang bergejolak. Sisanya 30% adalah untuk tetap bertahan, tidak menambah posisi meskipun pasar sedang gila—bagian ini adalah garis pertahanan psikologis kamu.
Secara angka konkret, jika kamu hanya punya 800 USDT, bagi menjadi tiga bagian: 300 + 250 + 250. Tidak rumit dilihat, tapi dengan cara ini kamu bisa tetap jernih saat harga berfluktuasi.
**Kunci kedua: Kebanyakan waktu pasar hanya menguji kesabaran, istirahat juga cara menghasilkan uang**
Ada aturan di dunia kripto—80% waktu pasar bergerak sideways, dan saat ini sering melakukan transaksi akan membuat biaya trading secara diam-diam menggerogoti modal kamu.
Perbedaan terbesar antara trader profesional dan amatir bukan pada seberapa sering mereka trading, melainkan pada kapan mereka tidak trading. Prinsip saya adalah, selama tidak ada sinyal tren yang jelas, lebih baik diam saja daripada melakukan transaksi. Tindakan ini tampaknya membuat kita lebih sedikit mendapatkan keuntungan, tapi sebenarnya melindungi modal, dan saat peluang nyata datang, kamu masih punya posisi. Banyak orang justru sebaliknya, terus-menerus tidak bisa menahan keinginan untuk trading, kerugian kecil terkumpul, dan saat peluang besar muncul, modal mereka sudah hampir habis.
Modal kecil pun harus berpikir seperti ini—keunggulanmu bukan pada besarnya modal, melainkan pada kelincahan. Begitu terbiasa trading secara sering, keunggulan ini langsung hilang. Sebaliknya, mereka yang mampu menahan dan menunggu, akhirnya bisa berjalan lebih jauh.