Eksodus Pengembang Amerika: Bagaimana RUU Struktur Pasar Bisa Membentuk Ulang Masa Depan Crypto

Komunitas pengembang kripto di AS berada di persimpangan jalan. Penelitian baru mengungkapkan bahwa jumlah pengembang Amerika menurun sebesar 7% selama empat tahun terakhir, sebuah tren yang mengkhawatirkan dan mengancam tujuan ambisius Presiden Donald Trump untuk menjadikan Amerika sebagai ibu kota kripto dunia. Masuklah pengembang 10x—mereka yang jarang ditemui dan mampu membangun infrastruktur yang mendukung keuangan terdesentralisasi dan ekosistem blockchain. Namun tanpa perlindungan hukum yang tepat, bahkan para pembangun luar biasa ini berisiko meninggalkan ruang ini sama sekali.

Strategi Perlindungan Pengembang

Koalisi dari 115 pemangku kepentingan kripto, yang dikoordinasikan oleh DeFi Education Fund (DEF), telah mengambil sikap berani: mereka menjadikan perlindungan pengembang sebagai syarat mutlak untuk mendukung RUU struktur pasar yang akan datang. Dalam surat mereka ke Senat, mereka menuntut “perlindungan nasional secara eksplisit untuk pengembang perangkat lunak dan penyedia non-kustodian.” Ancaman tersirat jelas—tanpa perlindungan ini, mereka akan menarik dukungan mereka sepenuhnya dari legislasi tersebut.

Kekhawatiran utama berasal dari kasus-kasus profil tinggi seperti penuntutan Roman Storm terkait tuduhan pencucian uang melalui Tornado Cash. Pengembang netral yang membangun alat sumber terbuka takut akan kriminalisasi hanya karena menciptakan teknologi, terlepas dari bagaimana pengguna mungkin menyalahgunakannya. Efek membekukan ini telah mulai mengubah tempat di mana pengembang memilih untuk membangun dan berinovasi.

Kepentingan yang Bertentangan Bertabrakan di Kongres

Komunitas DeFi tidak sendiri dalam melobi Kongres. Jake Chervinsky, kepala petugas hukum di Variant Fund, telah memperingatkan bahwa legislasi baru harus melindungi pengembang dari kembali ke sikap permusuhan regulasi era Biden. Amanda Tuminelli, Direktur Eksekutif DEF, menekankan bahwa pengembang tidak boleh “keliru diklasifikasikan” ke dalam kerangka regulasi keuangan tradisional yang tidak sesuai dengan sifat non-kustodian mereka.

Namun, tuntutan DeFi menghadapi perlawanan keras dari sektor lain. Industri perbankan telah melancarkan kampanye sengit untuk memblokir bunga atas stablecoin pembayaran, dengan alasan bahwa praktik ini mengancam lembaga keuangan tradisional. Pada saat yang sama, bursa saham tradisional mengangkat kekhawatiran tentang tokenisasi di blockchain, menyebutnya sebagai “tiruan berisiko” dari pasar ekuitas. Mereka mendorong Kongres untuk memberlakukan standar regulasi yang ketat terhadap penerbit sekuritas aset digital.

Lanskap yang terfragmentasi ini memaksa Kongres untuk melakukan penyeimbangan yang rumit. Lobi kripto secara dramatis memperluas kas perang mereka menjelang pemilihan tengah tahun 2026, meningkatkan tekanan pada pembuat kebijakan—terutama mereka yang secara historis skeptis terhadap aset digital.

Garis Waktu dan Jalur Penyelesaian

Komite Pertanian Senat, yang mengawasi Commodity Futures Trading Commission (CFTC), berencana merilis draf RUU struktur pasar mereka pada awal September. Lebih penting lagi, sengketa yurisdiksi antara Securities and Exchange Commission (SEC) dan CFTC diperkirakan akan diselesaikan pada akhir bulan ini. Keberhasilan dalam memperjelas otoritas yang tumpang tindih ini dapat menciptakan jalur regulasi yang lebih bersih untuk seluruh sektor aset digital.

Diskusi tentang legislasi struktur pasar akan dilanjutkan kembali pada bulan September, dengan beberapa pengamat optimis bahwa legislasi ini akan disahkan sebelum akhir tahun. Yang lain mengimbau agar berhati-hati, memperingatkan bahwa penundaan bisa mendorong jadwal ke tahun 2025, memperpanjang ketidakpastian bagi pengembang dan pembangun yang masih memutuskan apakah Amerika tetap menjadi tempat yang layak untuk inovasi mereka.