Banyak orang sering bertanya, “Mengapa harus mengatur keuangan?” Jawabannya sederhana: karena tidak ada yang akan mengaturkan untuk Anda. Baik di masa krisis ekonomi maupun situasi COVID-19 yang baru berlalu, kita yakin bahwa perencanaan keuangan bukanlah pilihan, melainkan keharusan.
Bagi yang baru memulai, memahami dasar-dasar perencanaan keuangan akan membuka pintu menuju kestabilan di masa depan. Mari pelajari cara yang benar.
Apa sebenarnya itu perencanaan keuangan?
Perencanaan keuangan tidak serumit yang dibayangkan. Ini adalah “menavigasi” kehidupan keuangan kita dengan mempertimbangkan:
Status saat ini (Berapa banyak uang, hutang apa saja)
Tujuan di masa depan (Pensiun, membeli rumah, berwisata)
Jalur yang tepat (Hemat, investasi, asuransi)
Proses ini mempertimbangkan aset, pendapatan, pengeluaran, dan tujuan keuangan agar kita benar-benar mencapai keamanan finansial.
Mengapa harus merencanakan? 7 alasan utama
1. Kehidupan menjadi lebih panjang, tetapi uang semakin menipis
Statistik menunjukkan: Hanya 25 dari 100 orang yang memiliki dana cukup setelah pensiun.
Bayangkan: Jika pensiun di usia 60 tahun dan membutuhkan uang 30.000 Baht/bulan sampai usia 80 tahun:
30.000 × 12 bulan × 20 tahun = 7.200.000 Baht
Lalu jika umur sampai 100 tahun? Belum termasuk inflasi.
2. Perubahan struktur demografi, Anda tidak bisa bergantung pada anak
Negara memasuki masyarakat usia lanjut, penduduk usia 60+ melebihi 10%
Generasi muda memiliki anak lebih sedikit (Rata-rata 1-2 anak per keluarga)
Statistik menunjukkan 55,8% lansia masih bergantung pada orang lain
Kesimpulan: Anak-anak kita sendiri masih suka menabung, mereka belum bisa menjadi rencana keuangan di masa depan.
3. Biaya hidup terus meningkat (Inflasi adalah musuh)
Mie yang dulu 5-10 Baht 20-30 tahun lalu, sekarang 40-50 Baht.
Dalam 30 tahun lagi? Bisa jadi 100+ Baht.
Data: Harga barang naik 1-2 kali lipat dalam 20-30 tahun.
Oleh karena itu, investasi kita harus mengalahkan inflasi dengan mendapatkan penghasilan dari investasi.
4. Jaminan sosial? Tidak cukup pasti
Dalam 15 tahun ke depan:
Penduduk usia lanjut akan meningkat menjadi 20% (1 dari 5 orang di Thailand)
Rasio tenaga kerja terhadap lansia akan turun dari 6:1 menjadi 3:1
Hasilnya: Negara tidak akan cukup pendapatan pajak untuk memberi kesejahteraan kepada lansia.
Sekarang tunjangan 600 Baht/bulan + asuransi sosial 3.000 Baht/bulan, cukupkah?
5. Produk keuangan semakin banyak, tetapi lebih rumit
Dulu: Menabung di bank sudah cukup, hasil 3-5% stabil.
Sekarang:
Bunga bank: 1,00-2,00% (terendah dalam sejarah)
Saham: total 726 perusahaan
Reksa dana: 1.537+ dana
Pilihan lain: asuransi jiwa, asuransi kesehatan, obligasi
Anda harus memahami setiap pilihan dan memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan Anda.
6. “Menabung dulu” adalah tanda kekayaan
Contoh ini:
Indikator
Pak Menabung
Pak Tidak Menabung
Tabungan sejak awal
10.000 Baht
10.000 Baht
Menabung setiap bulan
5.000 Baht
0 Baht
Periode
15 tahun (180 bulan)
-
Hasil
5% per tahun
1% (menabung di bank)
Jumlah tabungan akhir
1.357.582 Baht
11.607 Baht
Perbedaannya benar-benar hanya itu?
7. Lindungi diri: Risiko hidup adalah hal yang pasti
Penyakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, PHK, hal lain dalam hidup—semuanya mungkin terjadi.
Era COVID-19:
Banyak yang kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan
Beberapa keluarga kehilangan kepala keluarga, meninggalkan hutang
Biaya pengobatan mahal sampai menghabiskan tabungan
Cara melindungi: Asuransi jiwa, asuransi kesehatan + dana darurat.
Prinsip utama perencanaan keuangan yang efektif
1. Kendalikan anggaran dan arus kas
Buat anggaran -> pantau pengeluaran -> perbaiki secara berkelanjutan
Langkah ini membantu Anda memahami ke mana uang pergi dan mengelola sumber daya secara cerdas.
2. Menabung dan berinvestasi
Menabung = menyimpan uang untuk masa depan Berinvestasi = menginvestasikan uang untuk menambah penghasilan
Semakin banyak kita menabung, semakin besar kita bisa berinvestasi, dan hasilnya pun akan meningkat.
3. Kelola risiko + asuransi
Identifikasi risiko -> beli asuransi yang sesuai -> merasa aman
Asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi aset, semuanya adalah “perisai” Anda.
4. Rencanakan pajak
Kurangi pajak -> manfaat maksimal -> patuhi hukum
Perencanaan pajak yang baik = tabungan tambahan di kantong Anda.
Semakin cepat, semakin baik. Periode yang panjang = hasil yang lebih besar.
9 langkah perencanaan keuangan yang harus Anda lakukan
1. Tetapkan tujuan hidup dan keuangan
“Menabung untuk apa” Jika tidak tahu, menabung seperti melayang di lautan.
Cobalah tetapkan:
Dana darurat
Beli aset (rumah, mobil)
Berwisata
Menikah
Pensiun (Jangan lupa yang ini!)
Pengurangan pajak
2. Catat pendapatan dan pengeluaran setiap hari
90% pekerja pemula menghadapi masalah: “Bulan berlalu, tidak ada uang tersisa untuk ditabung”
Solusinya: catat secara rutin
Ketika Anda melihat uang yang dikeluarkan, Anda akan sadar:
Mana pengeluaran penting
Mana pengeluaran berfoya-foya
Coba lakukan selama 7 hari -> ini akan menjadi kebiasaan pasti.
3. Buat laporan keuangan sendiri
Sudah bekerja bertahun-tahun, tapi belum pernah cek “kesehatan keuangan” sendiri?
Buat laporan keuangan:
Kekayaan sejati = total aset – total hutang
Contoh:
Aset: uang di rekening, investasi, nilai rumah, mobil, koleksi merek
Hutang: hutang rumah, hutang mobil, hutang kartu kredit
Hasil positif = Anda benar-benar kaya.
4. Siapkan dana darurat 3-6 kali pengeluaran penting
Kalau hari Jumat masih ada pekerjaan, tapi hari Senin di-PHK?
Keluarga sakit harus transfer uang puluhan ribu?
Dana darurat adalah “zona aman” hidup.
Simpan di:
Likuiditas tinggi (dapat dicairkan segera)
Aman (risiko rendah)
Contoh: dana pasar uang, rekening tabungan.
5. Kenali risiko diri sendiri
Banyak orang asuransi rumah, asuransi mobil, tapi lupa asuransi diri sendiri.
COVID-19 menunjukkan:
Pemimpin keluarga mengalami kehilangan
Biaya pengobatan sangat mahal
Hutang ditinggalkan untuk keluarga
Solusi:
Asuransi jiwa (tidak peduli apa pekerjaanmu)
Asuransi kesehatan (biaya pengobatan, jangan sampai tertinggal)
6. “Menabung dulu” bukan di akhir bulan
Ubah:
❌ Pendapatan – Pengeluaran = Tabungan
Menjadi:
✓ Pendapatan – Tabungan = Pengeluaran
Simpan minimal 10% dari pendapatan (semakin banyak menabung, semakin baik)
Subjudul penting: Utang cicilan kesehatan tidak boleh melebihi 45% dari pendapatan.
Contoh: Pendapatan 20.000 Baht -> cicilan tidak boleh > 9.000 Baht.
7. Bangun penghasilan tambahan “saluran lain”
Pekerjaan utama belum cukup, di era COVID-19 banyak yang kehilangan pekerjaan.
Cara bertahan: ciptakan penghasilan > 1 saluran.
Gunakan:
Keahlian Anda
Minat Anda
Waktu luang Anda
Penghasilan banyak jalur = kebahagiaan dan kestabilan.
8. Biarkan uang bekerja: berinvestasi secara mandiri
Investasikan tabungan ke aset yang sesuai.
Pilihan:
Saham / reksa dana = hasil tinggi, risiko juga tinggi
Obligasi = hasil pasti
Properti = sewa rutin + kenaikan nilai
Jangan lupa: pantau data pasar, pilih waktu yang tepat.
9. Investasi dalam pengetahuan sepanjang waktu
Sumber belajar gratis:
YouTube: channel keuangan, investasi
Podcast: SET Education dan lainnya
Website: halaman keuangan, blog
Luangkan waktu 1-3 jam/minggu untuk belajar.
Pengetahuan = modal terbaik dalam hidup.
Pada akhirnya: hadiah dari pekerjaan
Yang penting bukan seberapa baik Anda memulai, tetapi kapan mulai
Orang yang memulai perencanaan keuangan lebih awal, Anda punya waktu + kekuatan bunga majemuk di belakang.
Situasi ekonomi tidak pasti, krisis bisa datang kapan saja, tetapi jika Anda punya rencana, Anda tidak akan panik.
Mulailah:
✓ Buat laporan keuangan
✓ Siapkan dana darurat
✓ Jangan menabung melebihi kemampuan
✓ Investasikan secara sistematis
Kekayaan berasal dari konsistensi, bukan keberuntungan. Anda pasti bisa! 💪
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa harus mengelola keuangan? Panduan perencanaan keuangan untuk pemula
Pendahuluan: Kehidupan Harus Memiliki Rencana
Banyak orang sering bertanya, “Mengapa harus mengatur keuangan?” Jawabannya sederhana: karena tidak ada yang akan mengaturkan untuk Anda. Baik di masa krisis ekonomi maupun situasi COVID-19 yang baru berlalu, kita yakin bahwa perencanaan keuangan bukanlah pilihan, melainkan keharusan.
Bagi yang baru memulai, memahami dasar-dasar perencanaan keuangan akan membuka pintu menuju kestabilan di masa depan. Mari pelajari cara yang benar.
Apa sebenarnya itu perencanaan keuangan?
Perencanaan keuangan tidak serumit yang dibayangkan. Ini adalah “menavigasi” kehidupan keuangan kita dengan mempertimbangkan:
Proses ini mempertimbangkan aset, pendapatan, pengeluaran, dan tujuan keuangan agar kita benar-benar mencapai keamanan finansial.
Mengapa harus merencanakan? 7 alasan utama
1. Kehidupan menjadi lebih panjang, tetapi uang semakin menipis
Statistik menunjukkan: Hanya 25 dari 100 orang yang memiliki dana cukup setelah pensiun.
Bayangkan: Jika pensiun di usia 60 tahun dan membutuhkan uang 30.000 Baht/bulan sampai usia 80 tahun:
Lalu jika umur sampai 100 tahun? Belum termasuk inflasi.
2. Perubahan struktur demografi, Anda tidak bisa bergantung pada anak
Kesimpulan: Anak-anak kita sendiri masih suka menabung, mereka belum bisa menjadi rencana keuangan di masa depan.
3. Biaya hidup terus meningkat (Inflasi adalah musuh)
Mie yang dulu 5-10 Baht 20-30 tahun lalu, sekarang 40-50 Baht.
Dalam 30 tahun lagi? Bisa jadi 100+ Baht.
Data: Harga barang naik 1-2 kali lipat dalam 20-30 tahun.
Oleh karena itu, investasi kita harus mengalahkan inflasi dengan mendapatkan penghasilan dari investasi.
4. Jaminan sosial? Tidak cukup pasti
Dalam 15 tahun ke depan:
Hasilnya: Negara tidak akan cukup pendapatan pajak untuk memberi kesejahteraan kepada lansia.
Sekarang tunjangan 600 Baht/bulan + asuransi sosial 3.000 Baht/bulan, cukupkah?
5. Produk keuangan semakin banyak, tetapi lebih rumit
Dulu: Menabung di bank sudah cukup, hasil 3-5% stabil.
Sekarang:
Anda harus memahami setiap pilihan dan memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan Anda.
6. “Menabung dulu” adalah tanda kekayaan
Contoh ini:
Perbedaannya benar-benar hanya itu?
7. Lindungi diri: Risiko hidup adalah hal yang pasti
Penyakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, PHK, hal lain dalam hidup—semuanya mungkin terjadi.
Era COVID-19:
Cara melindungi: Asuransi jiwa, asuransi kesehatan + dana darurat.
Prinsip utama perencanaan keuangan yang efektif
1. Kendalikan anggaran dan arus kas
Buat anggaran -> pantau pengeluaran -> perbaiki secara berkelanjutan
Langkah ini membantu Anda memahami ke mana uang pergi dan mengelola sumber daya secara cerdas.
2. Menabung dan berinvestasi
Menabung = menyimpan uang untuk masa depan
Berinvestasi = menginvestasikan uang untuk menambah penghasilan
Semakin banyak kita menabung, semakin besar kita bisa berinvestasi, dan hasilnya pun akan meningkat.
3. Kelola risiko + asuransi
Identifikasi risiko -> beli asuransi yang sesuai -> merasa aman
Asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi aset, semuanya adalah “perisai” Anda.
4. Rencanakan pajak
Kurangi pajak -> manfaat maksimal -> patuhi hukum
Perencanaan pajak yang baik = tabungan tambahan di kantong Anda.
5. Rencanakan pensiun
Tetapkan target -> hitung pengeluaran -> buat rencana menabung + berinvestasi -> pensiun bahagia
Semakin cepat, semakin baik. Periode yang panjang = hasil yang lebih besar.
9 langkah perencanaan keuangan yang harus Anda lakukan
1. Tetapkan tujuan hidup dan keuangan
“Menabung untuk apa” Jika tidak tahu, menabung seperti melayang di lautan.
Cobalah tetapkan:
2. Catat pendapatan dan pengeluaran setiap hari
90% pekerja pemula menghadapi masalah: “Bulan berlalu, tidak ada uang tersisa untuk ditabung”
Solusinya: catat secara rutin
Ketika Anda melihat uang yang dikeluarkan, Anda akan sadar:
Coba lakukan selama 7 hari -> ini akan menjadi kebiasaan pasti.
3. Buat laporan keuangan sendiri
Sudah bekerja bertahun-tahun, tapi belum pernah cek “kesehatan keuangan” sendiri?
Buat laporan keuangan:
Kekayaan sejati = total aset – total hutang
Contoh:
Hasil positif = Anda benar-benar kaya.
4. Siapkan dana darurat 3-6 kali pengeluaran penting
Kalau hari Jumat masih ada pekerjaan, tapi hari Senin di-PHK? Keluarga sakit harus transfer uang puluhan ribu?
Dana darurat adalah “zona aman” hidup.
Simpan di:
5. Kenali risiko diri sendiri
Banyak orang asuransi rumah, asuransi mobil, tapi lupa asuransi diri sendiri.
COVID-19 menunjukkan:
Solusi:
6. “Menabung dulu” bukan di akhir bulan
Ubah:
Menjadi:
Simpan minimal 10% dari pendapatan (semakin banyak menabung, semakin baik)
Subjudul penting: Utang cicilan kesehatan tidak boleh melebihi 45% dari pendapatan.
Contoh: Pendapatan 20.000 Baht -> cicilan tidak boleh > 9.000 Baht.
7. Bangun penghasilan tambahan “saluran lain”
Pekerjaan utama belum cukup, di era COVID-19 banyak yang kehilangan pekerjaan.
Cara bertahan: ciptakan penghasilan > 1 saluran.
Gunakan:
Penghasilan banyak jalur = kebahagiaan dan kestabilan.
8. Biarkan uang bekerja: berinvestasi secara mandiri
Investasikan tabungan ke aset yang sesuai.
Pilihan:
Jangan lupa: pantau data pasar, pilih waktu yang tepat.
9. Investasi dalam pengetahuan sepanjang waktu
Sumber belajar gratis:
Luangkan waktu 1-3 jam/minggu untuk belajar.
Pengetahuan = modal terbaik dalam hidup.
Pada akhirnya: hadiah dari pekerjaan
Yang penting bukan seberapa baik Anda memulai, tetapi kapan mulai
Orang yang memulai perencanaan keuangan lebih awal, Anda punya waktu + kekuatan bunga majemuk di belakang.
Situasi ekonomi tidak pasti, krisis bisa datang kapan saja, tetapi jika Anda punya rencana, Anda tidak akan panik.
Mulailah:
Kekayaan berasal dari konsistensi, bukan keberuntungan. Anda pasti bisa! 💪